Suara.com - Sebanyak 8 warga China ditangkap Polda Kalimantan Barat, karena diduga terlibat pedagangan manusia bermodus pernikahan pesanan.
Kedelapan WN China tersebut menjadi perekrut wanita-wanita Indonesia yang dinikahi untuk diperbudak di pabrik maupun ranjang mereka di negeri asal.
Karopenmas Mabes Polr Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, kedelapan WN China itu ditangkap di rumah dua warga Indonesia, Rabu (12/6) pekan lalu sekitar pukul 19.30 WIB.
Kepolisian setempat dikatakan Dedi awalnya mendapatkan informasi ada WN Tiongkok yang diduga melakukan pernikahan dengan WNI.
“Berdasarkan data dari informan dan masyarakat, ada orang asing tinggal disebuah rumah di daerah Purnama, Kota Pontianak. Warga China diduga menikah dengan WNI,” kata Dedi di Mabes Polri, Senin (24/6/2019).
Kepolisian disebut Dedi selanjutnya meringkus dua orang suami istri di Kompleks Surya Sampurna RT3/RW10 Kecamatan Pontianak Selatan, Kalimantan Barat.
Pelaku yang diringkus ialah pria berinisial AMW (54) yang berperan sebagai mak comblang dan istrinya VV (46).
“AMW mulai berbisnis sejak Mei 2019, mendapatkan keuntungan kurang lebih Rp 70 juta dari setiap korban wanita yang berhasil dikirimkan ke Tiongkok,” ucap Dedi.
Menurut Dedi, para WN China itu memesan wanita kepada AMW untuk dijadikan pengantin. Lalu AMW mencari korban dan mengiming-iminginya dengan uang dan kehidupan lebih baik jika bersedia dinikahkan dengan WN China.
Baca Juga: Cerita Miris 29 Perempuan WNI Korban 'Pengantin Pesanan' di China
“Selanjutnya korban di iming-imingi kehidupan yang layak di China, dijanjikan diberi uang Rp 20 juta bila bersedia menikah dengan warga negara itu,” jelasnya.
Jika ada WNI yang bersedia, AMW akan memberikan uang muka senilai Rp 10 juta dan sisanya akan diberikan ketika paspor rampung.
AMW meminta syarat berupa KTP, kartu keluarga serta akta lahir korban untuk dijadikan syarat pembuatan paspor.
Dalam penangkapan itu, polisi juga menyita 6 ponsel, uang tunai Rp 1,1 juta, surat perjanjian nikah, kuitansi, stempel PDAM Mempawah, paspor atas nama Tang Xiubi, dompet, dan buku tabungan BCA atas nama AMW.
Selain itu disita pula satu dus berisi map beserta kartu keluarga, akta kelahiran, identitas korban beserta calon pengantin laki-laki.
Delapan warga negara Tiongkok yang ditangkap ialah:
Berita Terkait
-
Bak Borobudur, Menyibak Bingmayong, Situs Prajurit Terakota di China
-
29 Wanita Indonesia Terjerat Pernikahan Pesanan China, Berapa Harganya?
-
29 Wanita Indonesia Korban Nikah Pesanan China, Dipaksa Seks Walau Sakit
-
29 Perempuan Indonesia Korban Nikah Pesanan Lelaki China, Dijadikan Budak
-
Bakar Anjing Hidup-hidup, Festival Daging Anjing Kembali Tuai Kecaman
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
Butuh Alat Berat, Bupati Aceh Tamiang: Petani Kami Nekat Tetap Menanam Meski Sawah Tertimbun Lumpur
-
Tak Ada Toleransi, Polda DIY Cabut Seluruh Izin Pesta Kembang Api di Jogja
-
Pramono Anung Putihkan 6.050 Ijazah Warga Jakarta, Ada yang Tertahan hingga 17 Tahun
-
Kapolri Peringatkan 10 Ancaman Global Dekade Mendatang, Cuaca Ekstrem Paling Nyata Dampaknya
-
Kapolri: Indonesia Lolos dari 'Agustus Kelabu September Gelap', Stabilitas Cepat Pulih
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
Tuntut Revisi UMSK 2026, Buruh Kritik Gaya Kepemimpinan Dedi Mulyadi: Hentikan Pencitraan di Medsos
-
Tanpa Senjata, 2.617 Personel Gabungan Amankan Aksi Buruh KSPI di Monas
-
Gubernur Aceh Minta Pusat Percepat Hunian dan Infrastruktur: Harus Ada Langkah Konkret
-
Bimas Kristen dan Katolik Gelar Festival Kasih Nusantara 2025, Perkuat Solidaritas di Momen Natal