Suara.com - Aparat Polres Singkawang kembali membantu pemulangan warga di beberapa kawasan Kalimantan Barat yang menjadi korban perbudakan modus nikah kontrak yang sudah delapan bulan di China.
"Pemulangan ini berkat adanya laporan dari masyarakat Singkawang sekitar satu bulan yang lalu, yang menyebutkan bahwa ada keluarganya yang tidak bisa pulang ke Singkawang," kata Kapolres Singkawang, AKBP Raymond M Masengi seperti dilansir Antara di Singkawang, Selasa (25/6/2019).
Terkait pemulangan para WNI itu, Raymond mengatakan. IN, salah satu korban perdagangan orang itu sudah dapat bertemu lagi dengan keluarga.
"Yang bersangkutan saat ini sudah berada di Pontianak dan dalam perjalanan menuju ke Singkawang," ujarnya.
Sedangkan NP, saat ini masih berada di KJRI Beijing. Karena yang bersangkutan masih melakukan pemenuhan administrasi dan pasport.
Menurutnya, proses pemulangan kedua warga Singkawang dan Landak ini sudah dilakukan Polres Singkawang jauh-jauh hari sebelum viralnya berita kawin kontrak akhir-akhir ini.
Dia memprediksikan, bahwa warga yang dipulangkan ini merupakan ekses atau peristiwa terdahulu. Sehingga, hal tersebut terus menjadi perhatian bagi pihaknya.
"Semua laporan yang masuk tentu kami tindaklanjuti. Dan ini merupakan kepercayaan masyarakat kepada kami yang melaporkan melalui Humas kami yang mana setiap program pembinaan kami lakukan secara 'live' di Facebook dan sudah mendapatkan kepercayaan dari masyarakat," jelasnya.
Melalui siaran live itu, ternyata ada tanggapan dari masyarakat, bahwa banyak warga Singkawang yang sedang berada di luar negeri. Melalui live itu juga pihaknya mendapatkan bantuan dari berbagai pihak untuk melacak dan mengkomunikasikannya hingga akhirnya yang bersangkutan bisa kembali ke Singkawang.
Baca Juga: Perbudakan Modus Nikah Pesanan, Polisi Tangkap 8 Warga Negara China
"Sehingga pemulangan ini juga berkat adanya bantuan masyarakat Singkawang yang ada di Indonesia maupun Luar Negeri," tuturnya.
Terkait dengan kasus ini, dia mengimbau kepada masyarakat Singkawang agar jangan teriming-imingi oleh bujukan seseorang.
Terutama kaitannya akan dinikahkan untuk mengubah nasib. Karena yang paling penting untuk mengubah nasib adalah belajar dan bekerja keras.
"Jangan mengambil jalan pintas sehingga teriming-imingi karena di sana pun belum tentu diperlakukan sesuai harapan," pesannya.
Berdasarkan laporan memang ada juga yang diperlakukan dengan baik, berhasil namun ada juga yang menjadi korban eksploitasi dari warga-warga yang tidak bertanggungjawab.
Polres Singkawang, katanya, akan rutin melakukan kegiatan-kegiatan penyuluhan. Namun dengan maraknya kejadian ini, bekerjasama dengan Pemkot Singkawang akan melakukan langkah-langkah untuk melakukan sosialisasi penyuluhan agar masyarakat Kota Singkawang semakin tahu apa yang harus dilakukan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta