Suara.com - Amnesty International Indonesia menyebutkan bahwa kekerasan dan penyiksaan oleh aparat kepolisian tidak hanya terjadi di Kampung Bali, Jakarta Pusat pada 23 Mei usai kericuhan pada malam sebelumnya.
Melainkan, tindak kekerasan polisi juga terjadi di lokasi lainnya seperti di sekitar kantor Bawaslu RI yang mengarah ke Sabang. Hal itu berdasarkan dengan bukti rekaman video yang diperoleh Amnesty International.
Papang Hidayat selaku peneliti utama di Amnesty International Indonesia berujar, kekerasan yang terjadi di lokasi lainnya tidak jauh berbeda dengan peristiwa di Kampung Bali, di mana pelaku kerusuhan mengalami tindak kekerasan oleh polisi saat kondisinya sudah tidak berdaya.
"Juga dapat satu video yang sudah diverifikasi yang sudah kami tampilkan di sini, itu latar belakangnya Kedutaan Spanyol di perempatan Wahid Hasyim dengan Agus Salim," ujar Papang di kantornya, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (25/6/2019).
"(Dalam video) nanti di sebelah kiri ada orang yang sama kaya tadi diambil oleh polisi. Sudah tidak melawan dipukul. Jadi mirip seperti video viral di Kampung Bali," sambungnya.
Sebelumnya, Amnesty International Indonesia menilai aparat kepolisian melakukan aksi kekerasan saat menangani kerusuhan 22 Mei lalu. Hal itu didasari oleh pengakuan beberapa saksi dan juga rekaman video kekerasan di sejumlah tempat di Jakarta yang didapat oleh Amnesty International.
Bahkan, Papang mengaku bukti video yang diterima juga telah diverifikasi oleh tim fakta Amnesty International (digital verification corps) di Berlin, Jerman.
"Video-video ini didapatkan ada yang kita tahu orangnya yang buat. Tapi juga banyak yang kirim ke alamat email Amnesty tapi semuanya kami cek ke tim pusat. Meta datanya bisa dicek, itu dia diambil di lokasi dan waktu itu bisa diidentifikasi," ujar Papang.
Baca Juga: Sebut Brimob Aniaya Perusuh 22 Mei, Amnesty Internasional Surati Jokowi
Berita Terkait
-
Sebut Brimob Aniaya Perusuh 22 Mei, Amnesty Internasional Surati Jokowi
-
Amnesty International Ungkap Bukti Video Kekerasan Polisi di Rusuh 22 Mei
-
Amnesty International Ungkap Ada 5 Orang Korban Kekerasan Brimob
-
Amnesty: Brimob Melanggar HAM Berlapis di Kerusuhan 22 Mei Kampung Bali
-
Update Kasus Kerusuhan 22 Mei, Komnas HAM Usaha Temukan Pengajak Demo
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
Terkini
-
KPK Dalami Dugaan Jual Beli Kuota Haji Melalui Pemeriksaan Ustaz Khalid Basalamah
-
YLBHI Soroti Ada Apa di Balik Keengganan Pemerintah Bentuk TGPF Ungkap Kerusuhan Agustus 2025?
-
75 Persen Bansos Triwulan III Sudah Tersalur, Mensos Akui Masih Ada Bantuan Nyangkut!
-
YLBHI Ingatkan Prabowo: Calon Kapolri Baru Harus Jaga Independensi, Bukan Alat Politik atau Bisnis!
-
KPK Akui Periksa Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Haji Soal Uhud Tour Miliknya
-
'Jangan Selipkan Kepentingan Partai!' YLBHI Wanti-wanti DPR di Seleksi Hakim Agung
-
Tak Tunggu Laporan Resmi; Polisi 'Jemput Bola', Buka Hotline Cari 3 Mahasiswa yang Hilang
-
Skandal Korupsi Kemenaker Melebar, KPK Buka Peluang Periksa Menaker Yassierli
-
Siapa Lelaki Misterius yang Fotonya Ada di Ruang Kerja Prabowo?
-
Dari Molotov Sampai Dispenser Jarahan, Jadi Barang Bukti Polisi Tangkap 16 Perusuh Demo Jakarta