Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang sejumlah pengusaha ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (25/6/2019).
Sejumlah pengusaha yang hadir di antaranya CEO Mayapada Group, Dato Sri Tahir; Direktur Utama PT Hotel Sahid Jaya International Tbk, Hariyadi Sukamdani; Pemilik Djarum Group, Robert Budi Hartono; Pemilik CT Corp, Chairul Tanjung.
Kemudian, Pemilik Rajawali Group, Peter Sondakh; Pemilik Mulai Group, Eka Tjandranegara, serta; perwakilan Sinar Mas Group, MuktarWidjaja dan Gandi Sulistyo.
Direktur Utama Indonesian Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar Mansoer mengatakan, dalam pertemuan tersebut Presiden Jokowi meminta para pengusaha untuk membangun hotel di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk menunjang penyelenggaraan Moto GP di Mandalika pada tahun 2021 mendatang.
"Jadi intinya Presiden menyatakan Mandalika is open for business untuk pengusaha besar dalam negeri," ujar Abdulbar seusai pertemuan dengan kepala negara.
Abdulbar menuturkan Presiden Jokowi dalam kesempatan tersebut, masih memperkenalkan konsep Mandalika kepada para pengusaha. Namun, kata dia, belum ada komitmen dari para taipan ini untuk segera membangun hotel di Mandalika.
"Belum belum. Tadi baru perkenalan," ucap dia.
Jokowi, kata Abdulbar, juga meminta pihak ITDC untuk proaktif kepada para pengusaha tersebut dan serta tetap berkomunikasi dengan para pengusaha.
"Nanti mereka akan kami kontak-kontak lagi. Tadi presiden minta kami proaktif ke sana," ucap dia.
Baca Juga: Sambut MotoGP 2021, Bikers Lombok Gelar Road Trip ke Mandalika
Sementara itu, CEO Mayapada Group, Dato Sri Tahir mengatakan Presiden Jokowi meminta para pengusaha hotel bisa membuka hotel di Mandalika, Nusa Tenggara Barat. Sebab, Jokowi berjanji pemerintah akan menyiapkan infrastruktur di NTB.
"Karena NTB sudah dipersiapkan infrastruktur nya, airport akan diperbesar. Jadi bapak Presiden meminta supaya partisipasi daripada pengusaha hotel, untuk segera membuka hotelnya supaya rame," ucap Tahir.
Ia pun berjanji akan membangun hotel sesuai permintaan Jokowi. Menurut dia, hal tersebut harus dilaksanakan sesuai amanat.
"Amanat kok, ya harus bikin hotel dalam waktu dekat," ucap Tahir.
Lebih lanjut, Tahir menambahkan yang harus dipikirkan pemerintah bukan hanya Moto GP, melainkan sisi pariwisatanya.
"Saya pikir bukan GP-nya yang menarik, tapi adalah tourism-nya yang menarik, jangan hanya GP-nya. 356 hari apa yang kita lakukan. Kalau bikin hotel kan secara ekonomi bisa create market, kalau misalnya ada 20 hotel dibangun kan ada market itu," tandasnya.
Berita Terkait
-
Jokowi Tinjau Mandalika NTB yang Bakal Jadi Sirkuit MotoGP 2021
-
IMI Menyatakan Kesiapan Mendukung MotoGP Mandalika
-
Pro Kontra Keamanan, Sirkuit Mandalika Dijamin Aman untuk MotoGP Indonesia
-
Jokowi akan Cabut Kontrak Kerja Investor KEK Mandalika Jika...
-
Sebelum Diresmikan Jokowi, KEK Mandalika Mangkrak 29 Tahun
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Naik!
-
IHSG Berpeluang Menguat Hari Ini, Harga Saham INET dan BUVA Kembali Naik?
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
Terkini
-
Genjot Investasi, Pemprov Jateng Raih Penghargaan Pioneer of Economic Empowerment
-
Ini Jawaban Istana soal Rencana Ubah Rp1.000 jadi Rp1 dalam Waktu Dekat
-
Eks Direktur Bongkar Rahasia Terminal BBM Merak: Kenapa Harus Sewa Padahal Bisa Hemat Biaya Impor?
-
Viral! Detik-Detik Bentrok Ormas BPPKB Banten vs Debt Collector di Cengkareng, Bawa Bambu dan Batu
-
Ajukan PK Kasus Korupsi Asabri, Eks Dirut Adam Damiri Merasa Putusan Hakim Tidak Adil
-
Polisi Ringkus Penembak Pengacara di Tanah Abang, Pistol Didapat dari Timor Leste
-
Anomali Gizi Proyek PMT: KPK Butuh Sampel Biskuit untuk Jerat Koruptor Alkes Ibu Hamil
-
Jejak Riza Chalid Masih Gelap, Kejagung Perdalam Kasus Korupsi Pertamina Lewat Direktur Antam
-
LRT Jakarta Bakal Diperluas ke JIS dan PIK2, DPRD DKI Ingatkan Soal Akses Harian Warga
-
Cuma di Indonesia Diktator Seperti Soeharto Jadi Pahlawan, Akademisi: Penghinaan terhadap Akal Sehat