Suara.com - Sebuah resort mewah bernama Coco Palm Dhuni Kolhu di Maldives belum lama ini mengumumkan sayembara menarik untuk para traveler.
Mereka menawarkan program magang sambil liburan di Maldives senilai 5.000 poundsterling atau setara dengan Rp 89 juta.
Program magang ini berupa membantu penyelamatan satwa penyu sambil menikmati liburan gratis untuk satu orang yang beruntung.
Pemenang sayembara ini akan mendapatkan kontrak magang selama dua bulan lamanya di Coco Palm Dhuni Kolhu Marine Turtle Rescue Centre.
Magang ini memang tidak dibayar, namun pemenang dijanjikan fasilitas menarik dari resort mewah di Maldives ini.
Ya, seluruh biaya mulai dari tiket pesawat hingga pengalaman menginap di villa mewah Maldives akan ditanggung oleh resort Coco Palm Dhuni Kolhu.
Pemenang juga akan diajak pesiar, snorkeling di perairan Baa Atoll, dan menyaksikan habitat lumba-lumba yang menakjubkan.
Dalam program magang ini, pemenang sayembara akan membantu menyelamatkan penyu serta memberi makan satwa tersebut di pusat penyelamatan penyu milik resort.
Peserta magang yang beruntung ini juga ditugaskan untuk membersihkan kolam, melihat operasi dan memantau penyu yang sudah direhabilitasi kemudian dilepas ke laut bebas.
Baca Juga: Sedih, Penyu Ini Gagal Bertahan Hidup Usai Tertancap Mata Kail Pancing
Marine Turtle Centre adalah satu-satunya pusat penyelamatan penyu pertama di Maldives dan dipimpin oleh seorang dokter hewan profesional.
Awalnya, sayembara magang impian ini hanya ditawarkan kepada peduduk Inggris.
Namun siapa sangka, sayembara magang ini mendapatkan banyak pelamar dari berbagai belahan dunia.
Calon peserta magang impian ini harus berusia di atas 18 tahun dan menyerahkan video berdurasi tiga menit berisi alasan mengapa mereka pantas untuk mendapatkan pengalaman tak terlupakan itu.
Alasan-alasan itu juga ditulis dalam surat pengantar dengan minimal 500 kata.
Dikabarkan, sayembara magang dan menyelamatkan penyu di Maldives ini akan ditutup pada 1 Juli mendatang.
Berita Terkait
-
Jadwal Magang Nasional 2025 Batch 2: Dapatkan Uang Saku UMK dan Sertifikasi
-
Cara Daftar Akun SIAPkerja di Kemnaker untuk Ikut Program Magang Bergaji
-
Digistar Telkom Ajak Mahasiswa dan Fresh Graduate Akselerasi Pengembangan Skill Digital Talenta Muda
-
Asabri Beri Kesempatan Gen Z Berkarir di Industri Dapen Lewat Program Magang Nasional
-
Magang Nasional Batch 2 Dibuka: Peluang Karier 80.000 Fresh Graduate dengan Skema Pemerataan
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Ada Siswa Dibully hingga Meninggal, Kepala Sekolah SMPN 19 Tangsel Didesak Mengundurkan Diri
-
Sepekan Pasca-Ledakan, SMAN 72 Jakarta Mulai Gelar Pembelajaran Tatap Muka Terbatas
-
Celoteh Akademisi Soal MK: Penugasan Polisi Aktif ke Luar Instansi Dibolehkan, Kok Bisa?
-
Polda Metro Bentuk 'Polisi Siswa Keamanan', Apa Peran dan Tujuannya?
-
Kaesang Blak-blakan Target PSI di Pemilu 2029: Ini Momentum Pembuktian Kami!
-
Pegawai Bandara Soetta Dalangi Penipuan Lowongan Pilot, Raup Rp1,3 Miliar dari Korban
-
Mahfud MD: Utang Whoosh Wajib Dibayar, tapi Korupsi Harus Tetap Diusut KPK
-
PSI Tegaskan Posisi: Tetap Pro-Jokowi dan Siap Kawal Pemerintahan Prabowo-Gibran
-
Dasco: DPR Kaji Putusan MK soal Anggota Polri Tak Boleh Duduki Jabatan Sipil
-
Kontroversial! Mahasiswa Diskorsing Usai Rencanakan Diskusi 'Soeharto Bukan Pahlawan' di Kampus