Suara.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD membahas soal reaksi publik setelah putusan MK atas sengketa Pilpres 2019 diumumkan pada Kamis (27/6/2019) kemarin.
Melalui cuitannya pada Jumat (28/6/2019), ia mencoba menenangkan warganet yang tak terima dengan hasil rangkaian sidang perkara perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU).
Dirinya mengimbau supaya mereka yang kecewa tak begitu saja menuding pihak lain telah berbuat kesalahan yang telah diatur agama.
Menurut Mahfud MD, seluruh pihak yang terlibat dalam proses Pilpres 2019 akan sama-sama dimintai pertanggungjawaban atas tindakannya.
Mahfud MD menuliskan, seluruh pihak itu termasuk hakim, pemohon maupun termohon, hingga penyebar hoaks.
"Kalau tak puas atas vonis pengadilan, janganlah kita hanya menuding satu pihak kelak yang akan diadili oleh Allah. Semua akan diminta tanggung jawab oleh Allah: hakim, penggugat, tergugat, saksi, pengamat, wartawan, pencurang, penuduh curang, pembuat hoax. Yang zalim & dusta akan diazab," kicaunya.
Dalam sidang pengucapan putusan perkara PHPU, Kamis kemarin, majelis hakim MK menetapkan, seluruh gugatan yang disampaikan kuasa hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) 02 Prabowo Subianto -Sandiaga Uno tentang dugaan kecurangan terstruktur, sistematif, dan masif (TSM) tidak terbukti dan tak beralasan secara hukum.
"Mengadili, menyatakan dalam eksepsi, menolak eksepsi termohon dan pihak terkait untuk keseluruhan. Dalam pokok permohonan, majelis menyatakan menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnya," kata Ketua MK Anwar Usman, membacakan kesimpulan amar putusan.
Baca Juga: Prabowo Kalah di MK, Nilai Tukar Rupiah Berpotensi Menguat
Berita Terkait
- 
            
              BPN Tolak Rekonsiliasi, Semoga Arwah Korban 22 Mei Tak Gentayang
 - 
            
              Habis Kalah di MK, BW, Prabowo dan Sandiaga Pose Senyum Bareng
 - 
            
              Prabowo Kalah FPI Serukan Jihad, Polisi: Jangan Membuat Situasi Jadi Gaduh
 - 
            
              Semalam MK Tolak Gugatan Pilpres, Hari Ini Sandiaga Uno Ulang Tahun
 - 
            
              Kalah di MK, Prabowo Nyatakan Koalisi Indonesia Adil Makmur Sudah Berakhir
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 
Terkini
- 
            
              11 Tahun di Penjara, Korban Tragedi 1965: kalau Soeharto Dapat Gelar Pahlawan Kami Tidak Rela!
 - 
            
              Kemenkeu: Pertumbuhan Ekonomi Butuh Ekosistem Bisnis yang Kolaboratif dan Berorientasi Inovasi
 - 
            
              Usulan Gelar Pahlawan Bagi Soeharto Dianggap Mengerikan, Mengapa?
 - 
            
              Prabowo Setuju Rp5 Triliun untuk KAI Tambah Gerbong KRL Baru: untuk Rakyat Banyak Saya Tidak Ragu!
 - 
            
              Hadapi Musim Hujan, Pramono Pastikan Banjir Jakarta Bisa Surut Kurang dari 24 Jam
 - 
            
              Detik-detik Kecelakaan KA Bangunkarta di Prambanan Sleman: Tiga Orang Tewas
 - 
            
              Soal Polemik Whoosh, Puan: Jangan Terjadi Kerugian Negara Berlarut-larut
 - 
            
              Kena OTT, Gubernur Riau Abdul Wahid Masih Jalani Pemeriksaan di Gedung KPK
 - 
            
              Penguasa Orba Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan, Puan Maharani Ungkit Rekam Jejak Soeharto, Mengapa?
 - 
            
              Projo Siap Hapus Logo Jokowi, Gibran Santai: Itu Keputusan Tepat