Suara.com - Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno mengaku belum pernah ditawari untuk menjadi menteri pada kabinet Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi - Maruf Amin. Lagipula, Sandiaga enggan terlalu percaya diri memaknai ajakan Jokowi untuk membangun negara bersama-sama.
Sandiaga mengatakan hingga saat ini belum ada penawaran untuk dirinya menduduki kursi menteri pada kabinet Jokowi - Maruf Amin. Dengan belum adanya tawaran, tentu dirinya enggan berspekulasi soal jabatan yang diberikan kepadanya.
"Belum ada tawaran tersebut, tentunya kita jangan berspekulasi lah. Kita serahkan kepada yang kemarin sudah ditetapkan KPU untuk menyusun langkah-langkah ke depan," kata Sandiaga di Mal Pelayanan Publik, Jalan Epicentrum Selatan, Jakarta Selatan, Senin (1/7/2019).
Sandiaga juga enggan kege'eran ketika Jokowi berpidato dengan isi ajakan untuk Prabowo - Sandiaga bergabung bersama untuk membangun negara dalam waktu lima tahun ke depan.
Sandiaga tentu menyampaikan terima kasih kepada Jokowi atas ajakannya tersebut. Namun, ia enggan menangkap ajakan Jokowi itu sebagai ajakan bagi dirinya bergabung ke dalam pemerintahannya.
"Saya belum melihat (sinyal) seperti itu dan kita juga belajar jangan kege'eran lah, jangan terlalu pede. Mungkin itu cuma ungkapan yang general dan normatif," ujarnya.
"Dan kita sepakat, masalah ekonomi kemarin jadi referendum ekonomi Pilpres kemarin. Masyarakat menginginkan perubahan ekonomi menaikkan taraf kehidupan, semua warga negara untuk bahu membahu bersama," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Jokowi sempat memberi sinyal untuk mengajak rivalnya, pasangan Capres-Cawapres, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno agar bergabung membangun negara Indonesia untuk lima tahun ke depan.
Hal itu disampaikan Jokowi setelah resmi ditetapkan sebagai Presiden terpilih oleh KPU pada Minggu (30/6/2019) kemarin.
Baca Juga: Sandiaga Sebut Prabowo Akan Atur Pertemuannya dengan Jokowi
Dia mengaku tidak menampik untuk bisa memimpin bangsa ini, pemerintah perlu adanya kerja sama dengan siapapun.
"Kami menyadari bahwa Indonesia adalah negara besar Indonesia tidak bisa dibangun hanya dengan satu orang dua orang atau sekelompok orang," kata Jokowi di KPU.
Berita Terkait
-
Sindir Sandiaga, Abu Janda: Ampunilah Orang Jawa yang Kasih Nama Slamet
-
5 Berita Populer: Jokowi Diapit Wanita di KTT G20, Sandiaga Nyemplung Sawah
-
Jokowi Ultah, Ucapan Sandiaga Uno Menuai Pujian Warganet
-
Sandiaga Harapkan Ada Revisi Kesalahan Pemilu 2019 Sebelum 22 Mei
-
Demokrat Keluar Koalisi Prabowo Jika Jokowi Menang, Sandiaga Hormati Proses
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor