Suara.com - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) kembali memberangkatkan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dalam "Pelepasan PMI Program G to G ke Korea Selatan", di Gedung Korea Indonesia Technical and Cultural Cooperation Center (KITCC), Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (2/7/2019). Para pekerja diharapkan menabung sebagai bentuk investasi demi masa depan.
“Menabung bukan berarti disisakan, tapi disisihkan. Jadi harus punya target dari awal tentang banyaknya uang untuk investasi masa depan. Bukan hanya itu, kalian juga bisa kuliah sambil bekerja di universitas terbuka. Ini juga termasuk bentuk investasi untuk masa depan,” ujar Direktur Pelayanan Penempatan Pemerintah BNP2TKI, Arini Rahyuwati, dalam sambutannya.
Saat itu, Arini menuturkan tentang pentingnya kemampuan mengelola penghasilan yang didapatkan.
“Kalian bekerja ke Korea Selatan untuk mencari penghasilan. Penghasilan ini harus bisa dikelola dengan baik. Harus ada pembagian antara jumlah yang ditabung, yang dikirim untuk keluarga, juga untuk keperluan selama kalian berada di Korea. Dari awal kalian sudah harus ada pembagian seperti itu,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian BNP2TKI, Justi Amaria, dalam sambutannya memberikan beberapa pesan kepada PMI yang akan diberangkatkan.
“Kesempatan ini harus disyukuri, karena tidak semua orang bisa mendapatkannya. Jangan disia-siakan. Selama bekerja di Korea Selatan, manfaatkan kesempatan baik ini agar adik-adik bisa menyerap ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga apa yang sudah kalian dapatkan di Korea Selatan, bisa dibawa kembali ke Indonesia. Selanjutnya, biasakanlah disiplin waktu, tetap berkomunikasi dengan keluarga di Indonesia, jaga kesehatan, dan taati aturan-aturan yang berlaku di sana karena kalian membawa nama baik Indonesia. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada penyelenggara di KITCC, sehingga bisa mengantarkan mereka untuk bekerja ke Korea Selatan. Semoga bisa kembali dan membangun bangsa ini,” tutur Justi.
Direktur Indonesia EPS Center, Choi Jeongyun, pada kesempatan itu juga memberikan pesan bahwa saat ini, di Korea sudah memasuki musim panas.
“Di Korea saat ini sudah musim panas, jadi mungkin akan ada perbedaan cuaca dengan di Indonesia. Kalian harus menjaga kesehatan dan mempersiapkan diri dengan baik selama bekerja di sana. Saya juga berterima kasih kepada BNP2TKI untuk program G to G ini. Saya berharap, para PMI bisa mencintai Korea seperti saya juga mencintai Indonesia. Saya tahu peribahasa Indonesia yang berbunyi 'di mana ada kemauan, di situ ada jalan'. Saya berharap semoga kalian berhasil,” ujarnya.
Kasubdit Pelaksanaan Penempatan, Nugroho Pratiknyo, mengatakan, pelepasan PMI ke Korea Selatan kali ini berjumlah 148 orang, yang seluruhnya akan bekerja di bidang manufaktur.
Baca Juga: Kepala BNP2TKI: Penempatan PMI ke Korsel Meningkat Dua Kali Lipat
“Pelepasan ini merupakan kloter ke-44 dan sudah rutin kami lakukan tiga kali seminggu, yaitu setiap Senin untuk bidang fishing, Selasa untuk bidang manufaktur, dan Rabu untuk yang re-entry. Sampai tanggal 1 Juli 2019, jumlah penerbangan PMI ke Korea Selatan sudah mencapai angka 3.081 orang. Selanjutnya, dari 148 orang ini terdiri dari 141 orang laki-laki dan 7 perempuan,’’ ungkap Nugroho.
Nugroho mengatakan, dari segi daerah asal, totalnya berasal dari 7 provinsi, di antaranya dari Jambi yang tidak biasanya menjadi daerah asal PMI, ada juga dari Lampung dan Sulawesi Selatan. Dari sebaran kabupaten dan kota, totalnya berasal dari 40 kabupaten dan kota, di antaranya yang terbanyak dari Indramayu sebanyak 22 PMI, dari Cilacap sebanyak 21 PMI, dari Blitar 13 PMI, dari Ponorogo 11 PMI, juga dari Banyuwangi sejumlah 7 PMI.
Dari segi tingkat pendidikan, ada 2 orang sarjana S1, 117 lulusan SMA sederajat, dan 28 lulusan SMP sederajat.
“Tahun ini, trennya sudah meningkat. Dari yang tadinya kebanyakan hanya lulusan SMP sederajat, sekarang kebanyakan sudah lulusan SMA sederajat,” lanjut Nugroho.
Kegiatan kali ini juga dihadiri oleh Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian BNP2TKI, Justi Amaria, Kepala Bagian Konsultasi dan Bantuan Hukum BNP2TKI, Siti Rolijah, Kepala Seksi Pemberangkatan, Dian Novi Damayanti, Direktur Indonesia EPS Center, Choi Jeongyun, dan Deputi Direktur Indonesia EPS Center, Kim Kimyong.
Kegiatan ini ditutup dengan pemakaian jaket secara simbolik kepada wakil PMI, berfoto bersama, dan pemberian selamat kepada seluruh PMI yang akan diberangkatkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas Viral di Dunia Maya, Raup Lebih dari 85 Juta Views
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?