Suara.com - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Sofyan Djalil menanggapi teguran Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai lambatnya mengurus izin lahan untuk investasi. Menurutnya, lambatnya perizinan disebabkan oleh Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW).
Sofyan menerangkan seperti kota Manado, Sulawesi Utara saat ini menjadi magnet untuk destinasi pariwisata. Sehingga minat investasi di wilayah tersebut meningkat.
"Kemarin Pak Presiden pergi ke Manado, kemudian ada keluhan investasi tertunda karena RTRW belum diubah," ujar Sofyan, Rabu (10/7/2019).
Sofyan menerangkan investor yang ingin membangun hotel dan kawasan wisata di kota Manado terhambat karena tata ruang yang belum diubah. Untuk mempermudah pihaknya akan memberikan rekomendasi sesuai dengan arahan Presiden Jokowi.
"Pak Presiden perintahkan kita rapat kemudian kita punya kewenangan dalam UU itu untuk berikan rekomendasi. Karena dalam UU tata ruang ada 3 hal, area restricted alias dilarang, area yang bisa dimungkinkan, dan area didorong," tambahnya.
Sofyan menuturkan pemerintah belum memprediksi potensi kota Manado dalam lima tahun terakhir untuk menjadi magnet destinasi wisata. Sehingga perlu adanya rekomendasi supaya tidak menunggu selama lima tahun.
"Makanya yang penting rekomendasi kita berikan setelah substansi oke, tata ruangnya setelah diubah akan dimasukan ke dalam RTRW," terangnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO