Suara.com -
Polisi masih menelisik apakah ada korban lain terkait aksi pencabulan
pimpinan pesantren di Lhokseumawe berinisial AI (45) dan MY (26), guru ngaji yang mengajar di pesantren tersebut. Dari penyidikan sementara, total sebanyak 15 santri yang diduga menjadi korban pelecehan seksual kedua tersangka.
Seperti dikutip Portalsatu.com--jaringan Suara.com, Kamis (11/7/2019), modus kedua tersangka saat beraksi lucah itu dengan cara menyuruh para santri untuk membersihkan ruangan.
Kapolres Lhokseumawe AKPB Ari Lasta Irawan menyampaika AI yang menjadi pelaku utama kasus pencabulan santri itu sudah tiga kali menikah. Namun, kata dia, AI sudah tak lagi berkeluarga setelah bercerai dengan istri-istrinya.
"Pimpinan dayah (pesantren) berinisial AI sudah berkeluarga, tapi tiga kali berkeluarga sudah cerai dengan istrinya," kata dia saat merilis kasus tersebut di Mapolres Lhokseumawe, hari ini.
Menurut Ari Lasta, berdasarkan informasi terakhir jumlah santri yang mengaku menjadi korban sudah mencapai 15 orang. Polisi akan melakukan pengembangan lebih lanjut untuk mengungkap kemungkinan ada korban-korban lainnya.
Kasat Reskrim AKP Indra T. Herlambang menyebut kasus pelecehan seksual di pesantren itu terjadi sejak akhir tahun 2018 hingga awal 2019.
Sejauh ini ada lima korban yang merupakan santri berusia 13-14 tahun. Kata Indra, tersangka AI melakukan pelecehan seksual terhadap lima korban masing-masing tiga hingga lima kali. Sedangkan tersangka MY melakukan pelecehan seksual terhadap seorang korban dua kali.
Setalah dilakukan pendalaman terhadap laporan orang tua korban, polisi akhirnya meringkus AI dan MY pada Senin (8/7/2019).
Atas perbuatannya itu, keduanya kini telah meringkuk di penjara. AI dan MY dijerat pasal 47 Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2014 tentang Hukum Jinayat.
Baca Juga: Modus Suruh Bersihkan Ruangan, Pimpin Ponpes Cabuli Santri Berkali-kali
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Harga Diri Bangsa vs Air Mata Korban Bencana Sumatera, Sosok Ini Sebut Donasi Asing Tak Penting
-
Tembus Proyek Strategis Nasional hingga Energi Hijau, Alumni UPN Angkatan 2002 Ini Banjir Apresiasi
-
Implementasi Pendidikan Gratis Pemprov Papua Tengah, SMKN 3 Mimika Kembalikan Seluruh Biaya
-
Boni Hargens: Reformasi Polri Harus Fokus pada Transformasi Budaya Institusional
-
Alarm Keras DPR ke Pemerintah: Jangan Denial Soal Bibit Siklon 93S, Tragedi Sumatra Cukup
-
Pemprov Sumut Sediakan Internet Gratis di Sekolah
-
Bantuan Tahap III Kementan Peduli Siap Diberangkatkan untuk Korban Bencana Sumatra
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK: Bukti Lemahnya Rekrutmen Parpol
-
Era Baru Pengiriman MBG: Mobil Wajib di Luar Pagar, Sopir Tak Boleh Sembarangan
-
BGN Atur Ulang Jam Kerja Pengawasan MBG, Mobil Logistik Dilarang Masuk Halaman Sekolah