Suara.com - Warga Kampung Nelayan Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara sudah puluhan tahun menggunakan air tadah hujan untuk kebutuhan sehari-hari. Mereka menanti realisasi janji air bersih dari Gubernur DKI Anies Baswedan.
Ketua RW 04 Kampung Kamal Muara, Sudirman mengatakan hingga saat ini warganya masih menggunakan air tadah hujan untuk keperluan sehari hari.
"Kalau lagi musim hujan itu bisa pakai talang masing-masing, ada juga yang ngeluarin drum nadah langsung, biar pengeluaraannya agak kurang, biasanya dipakai untuk mandi, nyuci, cuma ditadah doang habis itu langsung dipakai," kata Sudirman saat ditemui, Kamis (11/7/2019).
Namun saat musim kemarau seperti saat ini, warga harus membeli air dari PT PAM Lyonaise Jaya (Palyja) dan perusahaan air tawar lainnya. Sudirman mengaku mengeluarkan Rp 21 ribu setiap harinya untuk kebutuhan air bersih.
"Makan minum pakai air Palyja yang diantar ke pos-pos air, 5 jerigen Rp 6 ribu, per gerobak itu, kita ngambil sendiri, ambil dari tandon terus masukin jerigen, dorong sendiri," ungkapnya.
Warga Kampung Kamal Muara, kata dia, sangat menanti realisasi dari janji Anies Baswedan untuk mengaliri kampung nelayan dengan air bersih.
"Sudah dari tahun kemarin kita ngajuin ke Palyja, sekarang kita menunggu pemerintah, kemarin juga menjanjikan sekitar bulan 9 (September) atau 10 (Oktober) itu baru sampai di sini untuk RW 04 dan RW 01 dari Pemprov DKI sama Pak Gubernur," jelasnya.
Diketahui saat ini pipa air bersih Palyja baru mencapai wilayah Tegal Alur, dekat Tol Cengkareng atau 2 kilometer dari Kamal Muara.
"Sekarang kan sudah di sana pemasangan pipa, kita tinggal tunggu penyambungnya darimana, dari Tegal Alur apa dari Kapuk, sekarang kan ujungnya itu ada di Kamal Barat, dekat tol bandara itu, kita kan kamal muara perbatasan banten," tutup Sudirman.
Baca Juga: Desa Terdampak Kekeringan di Pacitan Terus Bertambah
Berita Terkait
-
Air Tanah di Kamal Muara Sudah Tak Layak, Warga Pakai Cara Tadah Hujan
-
Musim Kemarau, Begini Cara Petani Magetan Cegah Tanaman Puso
-
Cegah Kerugian Panen karena Kekeringan Rp 3 T, BPPT Akan Buat Hujan Buatan
-
Kementan Gelar Rakor dengan TNI, Atasi Dampak Kekeringan 2019
-
Jakarta Terancam Kekeringan, Kadis LH Jamin Pasokan Air Bersih Aman
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Seoharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
Terkini
-
Warning Wamenkum! Semua Tahanan di Indonesia Bisa Bebas Jika Aturan Ini Tak Segera Disahkan DPR
-
Kejagung Sita Sederet Tanah Zarof Ricar di Riau Senilai Rp35 Miliar, Aset Atas Nama Anak-anaknya!
-
Benteng Terakhir PDIP Runtuh! Prabowo Copot Hendrar Prihadi, Sinyal 'Sapu Bersih' Kabinet?
-
Jadi Menpora, Erick Thohir Wajib Mundur dari PSSI? Pakar: Sah, Asal Penuhi 1 Syarat Ini
-
Di Balik Papan 'Bensin Habis' Ada Kabar Getir Pegawai SPBU Swasta yang Takut Dirumahkan
-
2 Kasus Baru Keracunan Massal MBG Tak Masuk KLB, Publik Murka ke Pemerintah: Tunggu Mati Dulu?
-
Usut Korupsi RSUD Kolaka Timur, KPK Periksa Kasi Pidsus Kejari Kolaka
-
Bantah Kesejahteraan Jadi Pemicu, TNI AD Duga Prajurit Kopassus Terlibat Penculikan Karena Ini
-
Rismon Bongkar Lagi Keganjilan Ijazah Jokowi, Foto Satu-satunya Berkacamata di Indonesia
-
Misteri Keracunan MBG di Garut: Ayam Woku atau Lalapan Mentah Biang Kerok? 194 Pelajar Terkapar