Suara.com - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Arief Poyuono meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengevaluasi kinerja direksi Bank Mandiri atas kekacauan sistem IT-nya yang menyebabkan hilangnya saldo nasabah di bank tersebut, Sabtu (20/7).
"Sangat tidak masuk akal bank terbesar di Indonesia dan bank sudah yang sudah listed di pasar saham mengalami kekacauan sistem IT yang menyebabkan kepanikan dan kerugian nasabah akibat saldo para nasabah berkurang," kata Arief dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Minggu (21/7/2019).
Menurut dia, pihak direksi Bank Mandiri tidak bisa hanya meminta maaf saja dengan alasan tengah melakukan pemeliharaan sistem IT, namun harus ada pertanggungjawaban dari direksi dan komisaris Bank Mandiri.
"Jelas ya kalau sistem IT yang dipelihara terus saldo nasabah bisa berkurang itu sangat tidak mungkin terjadi," katanya.
Ia pun menduga ada sesuatu yang tidak beres di Bank Mandiri dan sistem IT ini bisa merugikan Bank Mandiri secara sengaja.
Dari peristiwa ini tentu saja bisa jadi sebuah hambatan bagi keberhasilan aktivitas bisnis di Indonesia yang sedang dikembangkan oleh pemerintahan Joko Widodo.
Akibat peristiwa tersebut, tambah dia, juga bisa menyebabkan kepercayaan publik dan nasabah terhadap keamanan dana mereka jika disimpan di bank Mandiri mulai dipertanyakan dan diragukan.
"Namun demikian, peristiwa ini jangan membuat para nasabah Bank Mandiri untuk menarik dananya. Kita tetap harus membesarkan bank milik BUMN ini," ucap Arief.
Sebelumnya, Bank Mandiri meminta masyarakat tidak mengakses layanan mobile banking (M-banking) untuk sementara waktu karena dikhawatirkan berdampak pada proses perbaikan.
Baca Juga: Said Didu Sebut Bank Mandiri Memalukan Lakukan Kesalahan Fatal
Perbaikan yang dimaksud yakni penelusuran gangguan yang membuat saldo nasabah bertambah maupun berkurang secara drastis pada Sabtu pagi.
Gangguan itu terjadi akibat adanya kesalahan saat akan dilakukan perpindahan dan pemeliharaan proses dari sistem inti ke cadangan yang rutin dilaksanakan setiap akhir hari.
Sekitar 10 persen nasabah Bank Mandiri mengalami kehilangan atau pertambahan saldo secara tiba-tiba. (Antara)
Berita Terkait
-
Said Didu Sebut Bank Mandiri Memalukan Lakukan Kesalahan Fatal
-
Kisruh Saldo Tabungan Mandiri, BI Diminta Evaluasi Perlindungan Konsumen
-
Bank Mandiri Alami Gangguan, Kaesang Pangarep Malah Ucap Terima Kasih
-
Bank Mandiri Pastikan Layanan Sudah Pulih
-
Saldo Nasabah Raib Misterius, PSI Desak Bank Mandiri Benahi Sistem IT
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
Terkini
-
Pemerasan Calon TKA di Kemnaker, KPK Periksa 2 Saksi
-
Lingkaran Dalam Riza Chalid Mulai 'Ditarik', Kejagung Periksa Direktur OTM
-
Kemlu RI Buka Suara soal Reklame Abraham Shield, Israel Catut Foto Prabowo Buat Alat Propaganda?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: 38 Orang Hilang, Pencarian Masih Berlanjut
-
Siapa Pendiri Ponpes Al Khoziny Sidoarjo? Pondok Tertua di Jatim, Bangunan Ambruk Timpa 100 Santri
-
Apa Itu LNG? Gas 'Dingin' yang Menyeret Ahok ke Pusaran Korupsi Panas Pertamina
-
Pansus DPRD DKI Selesaikan Pembahasan Raperda Kawasan Tanpa Rokok, Tambah 1 Pasal
-
Terkuak! Burung Merak yang Viral di Jaktim Ternyata Milik Bamsoet, Emang Boleh Dipelihara?
-
Kenapa Abu Bakar Ba'asyir Mendadak Temui Jokowi? Misteri Pertemuan 20 Menit Dua Tokoh Kontras
-
Buntut Kasus Keracunan, BGN Nonaktifkan Sementara Puluhan SPPG