Suara.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan alasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjemput langsung Putra Mahkota Abu Dhabi atau Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab, Sheikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan, saat tiba di Indonesia.
Diketahui, Jokowi pagi tadi menyambut kedatangan Sheikh Mohamed di Terminal 1A VIP, Bandara International Soekarno Hatta dengan didampingi Menlu Retno Marsudi, Menteri ESDM Ignasius Jonan, dan Gubernur Banten Wahidin Halim. Kepala Negara bahkan menyambut di dekat tangga pesawat.
Retno menuturkan, alasan Jokowi menjemput langsung Sheikh Mohammed karena ingin membalas penyambutan ketika dirinya berkunjung ke Abu Dhabi pada 2015 lalu.
"Jadi sewaktu presiden ke Abu Dhabi pada 2015, presiden dijemput di depan pesawat oleh Sheikh Muhamed, kemudian dibawa masuk ke mobilnya Sheikh mohamed disetiri sendiri, dibawa sampai ke restoran sendiri oleh Sheikh Muhamed," ujar Retno di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (24/7/2019).
Penyambutan yang dilakukan Sheikh Muhamed pada tahun 2015 lalu kata Retno, membuat Presiden Jokowi merasa dihargai saat berkunjung ke Abu Dhabi.
"Di situ presiden merasa sangat dihargai," ujar Retno.
Menurut Retno, penyambutan Presiden Jokowi di Bandara International Soekarno Hatta kepada Sheikh Mohamed adalah wajar. Sebab Jokowi kata Retno, juga ingin memberikan penghargaan serupa.
"Dan saya kira wajar kalau kita memberikan penghargaan serupa kepada Skeih Mohamed pada saat dia berkunjung ke Indonesia," ucap Retno.
Diberitakan sebelumnya, setelah menjemput Sheikh Muhamed di Bandara International Soekarno Hatta, Jokowi sempat mengajak Sheikh Mohamed melewati kawasan Bundaran Hotel Indonesia sebelum menuju ke Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
Baca Juga: Disoal KPAI, Yasonna Sebut Grasi Jokowi ke Predator Anak Alasan Kemanusiaan
Retno mengatakan, Jokowi ingin menunjukkkan ikon Indonesia serta ingin menunjukkan pesatnya pembangunan di Indonesia.
"Bapak (Presiden Jokowi) sempat berkeliling HI untuk menunjukkan pembangunan Indonesia," tandasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Jokowi dan Putra Mahkota Abu Dhabi Kompak Tanam Damar di Istana Bogor
-
Sambut Pangeran Abu Dhabi di Istana Bogor, Anak SD: Ahlan Wa Sahlan
-
Jokowi Ajak Putra Mahkota Abu Dhabi Lihat Bundaran HI dan MRT
-
Bahas Kunjungan Putra Mahkota Uni Emirat Arab, Jokowi Gelar Ratas Tertutup
-
Setiba di Rumah Duka, Jenazah Sutopo Dimandikan dan Disalatkan Keluarga
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu