Suara.com - Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean, mendesak agar pemerintah menolak memulangkan para WNI mantan ISIS kembali ke Indonesia.
Ferdinand Hutahaean khawatir mantan ISIS tersebut mencemari bangsa. Ferdinand Hutahaean meminta agar Presiden Jokowi dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bisa meniru kebijakan Australia.
Pemerintah AUstralia saat ini sedang menggodok peraturan larangan bagi warganya pengikut ISIS untuk kembali ke negeri Kanguru itu.
"Saya berharap pemerintah Indonesia untuk mengikuti langkah Australia ini. Menolak dan melarang kepulangan WNI yang terlibat ISIS," cuit @ferdinandhaean2 seperti dikutip Suara.com, Kamis (25/7/2019).
Menurut Ferdinand Hutahaean, lebih baik pemerintah membiarkan para WNI pengikut ISIS itu menikmati penderitaan. Sebab, mereka telah salah memilih jalan.
"Biarkan mereka menikmati penderitaan yang mereka puja-puji," ungkap Ferinand Hutahaean.
Dengan dipulangkannya kembali para pengikut ISIS tersebut, Ferdinand Hutahaean khawatir akan mencemari Indonesia dengan paham radikalisme. Sehingga paham tersebut berpotensi tumbuh subur di Indonesia.
"Jangan cemari bangsa ini oleh kaum berwatak teroris @BNPTRI @jokowi." pungkas Ferdinand Hutahaean.
Untuk diketahui, saat ini pemerintah sedang menyiapkan tim khusus guna mendalami rencana pemulangan WNI eks pengikut ISIS di Suriah.
Baca Juga: Nasdem Dukung Anies, Gerindra: Beresin Jakarta Saja Dulu, 2024 Masih Lama
Setidaknya ada 120 WNI yang saat ini tertahan dan ditampung i tenda-tenda di sekitar perbatasan Suriah dengan Irak.
Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Suhardi Alius menyatakan siap memimpin tim untuk memulangkan WNI eks simpatisan ISIS dari Suriah ke Indonesia bila sudah ada keputusan terkait hal tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah