Suara.com - Kasus Dokter Romi Sofpa Ismael yang lulus tes CPNS namun gagal diangkat terus mendapat sorotan dari berbagai pihak. Bahkan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) mengancam akan melaporkan kasus tersebut ke pemerintah pusat jika tidak ditanggapi Pemkab Solok Selatan (Solsel).
Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit kepada awak media seperti diberitakan Covesia.com-jaringan Suara.com di Padang pada Kamis (25/7/2019).
Ia mengatakan pihaknya telah membentuk tim untuk menuntaskan permasalahan yang dialami Romi. Tim tersebut, jelas Romi, terdiri dari Asisten III Pemprov, BKD Sumbar, Dinas Kesehatan Sumbar dan Biro Hukum Pemprov yang dibentuk untuk merekomendasikan drg. Romi sebagai ASN.
"Kita sudah membentuk tim. Tim ini akan mengirim surat kepada Pemkab Solok Selatan (Solsel) untuk mengangkat Romi sebagai ASN," ujar Nasrul.
Lebih lanjut, Nasrul menyatakan bahwa timnya dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar telah menyatakan yang bersangkutan dalam kondisi sehat, dan meminta agar Pemkab Solsel mempertimbangkan kelulusannya.
"Tim kesehatan telah menyatakan bahwa ia sehat, dan kini dia masih buka praktik dan bekerja di Puskemas," ucapnya.
Meski begitu, Nasrul belum bisa memastikan penyelesaian kasus yang dialami Romi. Lantaran itu, Nasrul mengancam, jika surat dari pemprov tidak ditanggapi maka masalah ini akan berlanjut ke pemerintah pusat.
"Jika surat kita tidak ditanggapi, akan kita teruskan ke pusat. Kita hanya harap yang bersangkutan bisa jadi ASN," katanya.
Untuk diketahui, Dokter gigi Romi Sopfa Ismael, seorang dokter penyandang disabilitas di Sumatera Barat, mengadukan nasibnya ke Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang karena dibatalkan menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Pelaporan tersebut dilakukan pada Selasa (23/7/2019) sekira Pukul 10.00 WIB.
Baca Juga: Dokter Romi Dibatalkan Jadi ASN, Ombudsman Panggil Bupati Solsel
Romi mengemukakan kasus yang dialaminya berawal saat mengikuti tes CPNS pada Desember 2018 lalu, sebagai Dokter Gigi di daerah Solok Selatan (Solsel).
"Saya lulus dengan nilai terbaik saat mengikuti tes CPNS, tetapi tiba-tiba status saya sebagai ASN dibatalkan karena alasan saya disabilitas," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- 4 Sepatu Lari Teknologi Tinggi Rekomendasi Dokter Tirta untuk Kecepatan Maksimal
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
Pilihan
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
-
Seluruh Gubernur Wajib Umumkan Kenaikan UMP 2026 Hari Ini
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
Terkini
-
16.078 Warga Binaan Terima Remisi Natal 2025: 174 Napi Langsung Bebas, Negara Hemat Rp9,4 Miliar
-
UMP DKI 2026 Ditetapkan Rp5,7 Juta, Pramono Ungkap Formula Baru Era Prabowo
-
Pengamat Sorot Gebrakan Mendagri di Sumatra, Dinilai Perkuat Penanganan Bencana
-
Rawat Tradisi Lung Tinulung, HS dan Musisi Jogja Galang Donasi untuk Korban Bencana Sumatera
-
3x24 Jam Berlalu, Gus Yahya Sebut Belum Ada Respons dari Rais Aam Soal Upaya Islah
-
Orang Dekat Prabowo 'Pecah Bintang', Dua Ajudan Setia Kini Sandang Pangkat Jenderal
-
Gunungan Uang Rp6,6 Triliun Dipamerkan di Kejagung, Hasil Denda dan Rampasan Korupsi Kehutanan
-
Lewat BRIN, Bagaimana Indonesia Ikut Menentukan Cara Dunia Baca Ancaman Mikroplastik Laut?
-
Alarm Merah KPK: 60 LHKPN Pejabat Masuk Radar Korupsi, Harta Tak Sesuai Profil
-
Beban Polri di Pundak Prabowo, Pengamat Sebut Warisan 'Dosa' Politik Jokowi yang Merusak