Suara.com - Ariel Heryanto mendapat 'surat cinta' dari seorang tenaga kerja wanita (TKW) yang ia bantu saat naik pesawat.
Foto surat itu dibagikan profesor program studi Indonesia di Monash University, Australia di akun Twitter pribadinya @ariel_heryanto pada Sabtu (27/7/2019).
Dalam keterangan yang dituliskan, pada tahun 1994 Ariel Heryanto satu pesawat dengan sejumlah TKW baru. Mereka terbang dari Solo ke Singapura menggunakan pesawat SilkAir.
Namun saat di dalam pesawat, profesor tersebut melihat para TKW yang kebingungan karena dilepas agen tanpa dipandu. Walhasil, ia tergerak untuk membantu mereka Tak berselang lama, seorang TKW mengirimkan surat kepadanya.
"Dalam pesawar SilkAir, Solo-Singapura (1994) masuk beberapa cewek belia. Kikuk. Ternyata mereka TKW yang baru dilepas agen tanpa dipandu. Saya bantu mereka menaikkan bagasi ke rak atas. Bantu mengisi kartu imigrasi. Lalu berkenalan. Seminggu kemudian datang surat 'terima kasih'," tulis Ariel Heryanto.
Dalam surat yang ditulis tangan itu, TKW mengucapkan terima kasih kepada Ariel Heryanto yang sebelumnya memberikan bantuan.
"Salam kenal selalu. Hallo. How are you Mr Ariel Heryanto. Lewat kertas ini saya mohon ampun dan maaf mengganggu kesibukan dan ketenangan Mr Ariel di situ. Mr Ariel yang budiman, aku hanya ingin ucapkan banyak-banyak terima kasih atas bantuan hari itu saat perjalanan ke Singapura. Gadis Malang," tulis TKW.
Sontak adanya surat tersebut langsung mendapat respons dari warganet. Seperti halnya dengan @Msaidyna yang terkesan bantuan yang diberikan kepada para TKW.
"Alhamdulillah, mereka bertemu teman seperjalanan yang baik. Semoga mereka segera menemukan pekerjaan di dalam negeri yang maha kaya raya ini. Amin ya Rabb!!," tulisnya.
Baca Juga: Istri Jadi TKW, Seorang Ayah di Sukabumi Tega Setubuhi Anaknya
Di lain pihak, seorang warganet malah salah fokus dengan surat yang dikirimkan pada 1994 tersebut.
"Itu pada masanya PT Pos Indonesia lagi jaya-jayanya. Surat menyurat sungguh indah pada waktu itu. Perangko mana perangko," komen @As_Smr.
Berita Terkait
-
Analisa Roy Suryo dan Profesor Kampus Singapura Mirip: Gibran Belum Lulus, Setara Kelas 1 SMA
-
MDIS Angkat Bicara, Beberkan Fakta Ijazah Gibran: Kuliah 3 Tahun, Gelar S1 Marketing
-
Telepon Ferry Irwandi, Ahmad Sahroni Bantah Kabur ke Luar Negeri dan Terpaksa Diam
-
5 SMA Terbaik di Singapura, Sekolah Gibran Termasuk Favorit?
-
Antam Impor 30 Ton Emas dari Singapura, DPR Minta Kemendag dan Kemenperin Batasi Ekspor Emas
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
Terkini
-
50 Mayat Teridentifikasi, 5 Potongan Tubuh Korban Ponpes Al Khoziny jadi 'PR' Besar DVI Polri
-
Pensiun Dini PLTU Ancam Nasib Pekerja, Koaksi Desak Pemerintah Siapkan Jaring Pengaman
-
Usut Aliran Dana Pemerasan K3, KPK Periksa Eks Dirjen Kemnaker Haiyani Rumondang
-
Ketakutan! Ledakan Dahsyat di SPBU Kemanggisan Jakbar Bikin Warga Kocar-kacir
-
Pengendara Mobil Gratis Masuk Tol KATARAJA, Catat Harinya!
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny, ICJR Desak Polisi Sita Aset untuk Ganti Rugi Korban, Bukan Sekadar Bukti
-
Duar! Detik-detik Mengerikan Truk Tangki BBM Terbakar di SPBU Kemanggisan Jakbar, Apa Pemicunya?
-
Bantah Harga Kios Pasar Pramuka Naik 4 Kali Lipat, Begini Kata Pasar Jaya
-
Pede Sosok "Bapak J" Mudahkan Kader Lolos ke Senayan, PSI: Sekurangnya Posisi 5 Besar
-
Wacana 'Reset Indonesia' Menggema, Optimisme Kalahkan Skenario Prabowo-Gibran Dua Periode