Suara.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dicemooh oleh pendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Ia dianggap tak sebanding dengan Anies Baswedan, yang provinsi pimpinannya baru-baru ini menyabet beragam penghargaan.
Cibiran itu diunggah ke Twitter oleh pengguna akun @KingJack_02 pada Sabtu (27/7/2019).
Warganet itu mengawali cuitannya dengan gurauan untuk memuji Anies Baswedan.
"Gile bener... Musim kemarau seperti sekarang ini, Jakarta sudah diserang "banjir". Namun kali ini banjirnya berbeda, bro. Jakarta banjir penghargaan dari berbagai macam lembaga," tulis @KingJack_02.
Kemudian ia menyinggung para pendukung Ganjar Pranowo dan menambahkan komentar negatif untuk sang gubernur.
"Kelojotan kelojotan deh lu, Ganjar yang lu banggain sekarang cuma bisa jadi penonton. Wkwkwk," tutup @KingJack_02.
Kicauan itu rupanya mendapat perhatian langsung dari Ganjar Pranowo. Melalui akun resmi Twitter-nya, Ganjar Pranowo tak menyerang balik, melainkan memberi respons positif untuk tweet @KingJack_02.
Pada cuitan tersebut, Ganjar Pranowo memuji DKI Jakarta dan menitipkan salam untuk Anies Baswedan.
Baca Juga: Protes Gaji Rp 8 Juta Dibilang Wajar, Ganjar Pranowo: Pintar Bukan Jaminan
"Selamat ya... Jakarta hebat. Salam untuk Pak Gub," balas @ganjarpranowo.
Sebelumnya, dalam satu pekan ini, tercatat ada lima penghargaan untuk Pemprov DKI Jakarta yang dipamerkan Anies Baswedan di akun Instagram-nya.
Penghargaan tersebut antara lain untuk kategori Pemerintah Daerah Peduli Anak dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), juara Seleksi Tilawatil Quran dan Hadits (STQH) tingkat nasional, dan menjadi Pelopor Provinsi Layak Anak 2019 dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga mendapat Penghargaan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik Tingkat Provinsi Se-Jawa Bali serta Anugerah Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) 2019 untuk kategori Keselamatan dan Keamanan Tenaga Nuklir.
Berita Terkait
-
Mahasiswi Disuruh Bugil di Video Call, Kasus Novel Dibawa ke Kongres AS
-
Video Pria Ancam Bunuh Anies Mulai Diselidiki Polisi
-
Pendaftar Rumah DP 0 Punya Mobil Mewah, Anies: Tandanya Banyak Peminat
-
Tolak Anies Nyapres, Nasdem: Jangan Sampai Nanti PSI Berubah Jadi LSM
-
Anies Terapkan Kebijakan Ahok, Sindiran Kocak Ditjen Pajak Soal #Gaji8Juta
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Mardiono Didukung Jadi Caketum PPP Jelang Muktamar X, Amir Uskara Komandoi Tim Relawan Pemenangan
-
Terkuak! Alasan Ustaz Khalid Basalamah Cicil Duit Korupsi Haji ke KPK
-
Periksa Dirjen PHU Hampir 12 Jam, KPK Curiga Ada Aliran Uang Panas dari Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha