Suara.com - Santernya kabar keberadaan bangkai kapal Victoria dan Trinidad yang digunakan Juan Sebastian De Elcano dan Ferdinand Magelhaens dalam ekspedisi mengelilingi dunia di Perairan Tidore dan Ternate, Maluku Utara membuat tim Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan menelusuri keberadaan tersebut.
Kepala Loka Riset Sumber Daya Manusia dan Kerentanan pesisir, Badan Riset KKP, Nia Naelul Hasanah Ridwan mengatakan telah melakukan penyelaman untuk menelusuri kebenaran kabar tersebut.
"Saat ini, tim telah lakukan penyelaman untuk mewujudkan penelitian menelusuri keberadaan dua kapal yang tiba di Tidore tahun 1521 silam," katanya seperti dilansir Antara di Ternate, Senin (29/7/2019).
Hal tersebut disampaikan menyusul permintaan Wali Kota Tidore Kepulauan pada tahun 2018 untuk melakukan riset terkait kebenaran atas keberadaan kapal tersebut, seperti keterangan di kawasan Benteng Tsjoebe dan Monumen Pendaratan Rombongan Juan Sebastian de Elcano pada tahun 1521 di Rum Balibunga.
Dia mengungkapkan, sejauh ini mereka telah melakukan penyelaman untuk mencari tahu atas bukti keberadaan bangkai kapal Victoria dan kapal Trinidad di perairan Tidore dan Ternate sebagai bentuk dukungan atas perayaan 500 tahun pelayaran ekspedisi Magelhaens sekaligus pelaksanaan Sail Tidore 2021.
"Kita sudah melakukan penyelaman tetapi baru sekali di depan Benteng Castello atau Kastela Ternate dan Tanjung Tongowai dan Depan Benteng Tahula Tidore," ujarnya.
Menurutnya, di depan Benteng Kastela Ternate, sampai sejauh ini mereka belum mendapat titik terang sebagaimana data yang diperoleh dari perpustakaan dan arsip nasional. Sedangkan, di Tanjung Tongowai, tim penyelam telah mendapat dua bangkai kapal yang didukung dengan penemuan ratusan guci dan dua buah senjata meriam serta depan Benteng Tahula, saat ini masih dalam tahapan penyelaman.
"Di Tanjung Tongowai, tim menemukan dua unit bangkai kapal dengan panjang 100 meter lebih dan yang satunya lagi berukuran 70 meter, tetapi kita masih perlu melakukan penelitian terkait dengan motif dan Artafech atau lukisan dalam guci yang sudah diangkat sekitar 150 tahun lebih," ujarnya.
Sebab, untuk peninggalan sejarah berupa senjata meriam terdapat gambar salib, globe atau bola dunia dan emas dan ketiga gambar ini bisa menyimpulkan bahwa tujuan kedatangan Bangsa Spanyol dan Portugis yaitu, perdagangan, penyebaran agama dan mencari emas, tetapi masih perlu menggali lebih bukti-bukti keberadaan pelayaran bersejarah tersebut.
Baca Juga: KKP Kembali Tangkap Enam Kapal Ikan Asing yang Beroperasi di Indonesia
Dia menjelaskan, dari guci yang sudah ditemukan ini, pihaknya belum mendapatkan titik terang karena di guci yang dimaksud sudah temukan artefak atau motif yang melambangkan asal usul harta karun ini.
Meski begitu, Nia berharap ada dukungan dari masyarakat berupa informasi atau petunjuk atas tenggelamnya kapal ekspedisi ini, sehingga pihaknya dapat melakukan penelitian lebih lanjut. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Mendagri Tito Jelaskan Duduk Perkara Pemkot Medan Kembalikan Bantuan Beras 30 Ton ke UAE
-
Minggu Besok, Pesantren Lirboyo Undang Seluruh Unsur NU Bahas Konflik Internal PBNU
-
Kementerian PU Tandatangani Kontrak Pekerjaan Pembangunan Gedung SPPG di 152 Lokasi
-
Eks Mensos Tekankan Pentingnya Kearifan Lokal Hadapi Bencana, Belajar dari Simeulue hingga Sumbar
-
Terjebak Kobaran Api, Lima Orang Tewas dalam Kebakaran Rumah di Penjaringan
-
SPPG, Infrastruktur Baru yang Menghubungkan Negara dengan Kehidupan Sehari-Hari Anak Indonesia
-
Jaksa Kejati Banten Terjaring OTT KPK, Diduga Peras WNA Korea Selatan Rp 2,4 Miliar
-
6 Fakta Wali Kota Medan Kembalikan 30 Ton Beras Bantuan UEA, Nomor 6 Jadi Alasan Utama
-
Cas Mobil Listrik Berujung Maut, 5 Nyawa Melayang dalam Kebakaran di Teluk Gong
-
Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih, Mendagri Tito Minta Maaf