Suara.com - Pemprov DKI Jakarta akan menggugat beberapa perusahaan penyedia bus TransJakarta terkait pengadaan bus TransJakarta tahun 2013. Rencana gugatan itu saat ini masih dipertimbangkan antara Dinas Perhubungan dan Biro Hukum Pemprov DKI.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan gugatan itu sedang dipertimbangkan Pemprov DKI karena masalah terkait pengadaan bus Transjakarta 2013 sampai sekarang belum selesai.
Ada dua bahan rekomendasi pertimbangan yang disarankan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI saat melakukan audit di Pemprov DKI, dua rekomendasi itu dituangkan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)
Pertama, Pemprov DKI melalui Dishub harus menagih kembali uang muka sebesar Rp 110,2 miliar yang sudah ditarik oleh perusahaan penyedia barang jasa dalam hal ini penyedia bus transjakarta tahun 2013.
Sedangkan rekomendasi yang kedua, apabila uang muka yang sudah ditagih tidak juga dikembalikan, maka Pemprov DKI bisa membawa perkara tersebut ke jalur hukum.
"Tentu setelah ada LHP itu, kita dari Dishub sudah berupaya selama kurang lebih dua tahun ini. Tetapi kemudian tidak kembali uang muka dari penyedia," kata Syafrin, Selasa (30/7/2019).
Saat ini, pihaknya sedang berkonsultasi dengan Biro Hukum DKI untuk menentukan mekanisme gugatan yang akan ditempuh.
Syafrin belum mau menjelaskan nama penyedia bus yang akan digugat tersebut. Dia menambahkan, ratusan bus Transjakarta hasil pengadaan tahun anggaran 2013 itu sekarang ini berada lahan di depan Rumah Sakit Karya Bakti Pertiwi, Jalan Raya Dramaga, Bogor.
"Untuk yang bermasalah di 2013 itu jumlah busnya 483 bus," terangnya.
Baca Juga: Anies Akan Temui BPK Terkait Kuburan Massal Bus TransJakarta
Diberitakan sebelumnya, ratusan unit bus Transjakarta yang terparkir di lahan kosong di pinggir Jalan Raya Dramaga RT 01/RW 01 Desa/Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor Jawa Barat.
Bus-bus tersebut diketahui sudah berada di lokasi sejak tahun 2018 lalu. Mayoritas bus dalam kondisi rusak baik di bagian bodi, interior maupun mesinnya.
Berita Terkait
-
Petugas Polda Metro Jaya Sambangi Kuburan Massal Bus Transjakarta
-
Lahan Kuburan Massal Bus Transjakarta di Bogor Milik Perusahaan Pailit
-
Kuburan Massal Bus Transjakarta, Kades Dramaga Pertanyakan Perizinan Lahan
-
Ratusan Unit Bus Transjakarta Terbengkalai di Lahan Kosong Pinggir Jalan
-
Pemotor Tewas Ditabrak Bus TransJakarta saat Putar Balik di Jakbar
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Buah Durian Mau Diklaim Malaysia Jadi Buah Nasional, Indonesia Merespons: Kita Rajanya!
-
Panas Adu Argumen, Irjen Aryanto Sutadi Bentak Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Jangan Sok-sokan!
-
Ikut Duduk di Sekolah, Prabowo Minta Papan Interaktif yang Bikin Siswa Semangat Belajar Jangan Rusak
-
Profil Cucun Ahmad Syamsurijal, Anggota DPR yang Sebut MBG Tidak Perlu Ahli Gizi
-
Angka Kecelakaan di Jadetabek Meledak hingga 11 Ribu Kasus, Santunan Terkuras Rp100 Miliar Lebih
-
Kondisi Pelaku Ledakan SMAN 72 Membaik, Polisi Siapkan Pemeriksaan Libatkan KPAI
-
Usut Korupsi Bansos Beras, KPK Periksa Sejumlah Pendamping PKH di Jawa Tengah
-
Siswa SMP di Tangsel Tewas Diduga Akibat Perundungan, JPPI: Ini Kegagalan Negara
-
Bakal Jalani Fit And Proper Test, Pansel Serahkan 7 Nama Calon Anggota KY ke DPR, Termasuk Abhan
-
Fakta Pilu Siswa SMP di Tangsel: Diduga Dihantam Kursi Besi Oleh Teman, Meninggal Usai Kritis