Suara.com - Simpang siurnya informasi jumlah pengungsi di Kabupaten Nduga membuat Gubernur Papua Lukas Enembe meminta agar dilakukan pendataan ulang.
Langkah itu diminta dilakukan untuk mendapatkan data valid mengenai jumlah pengungsi di kabupaten tersebut, setelah beredarnya kabar pengungsi di Nduga ada yang meninggal dari media sosial.
Lukas mengatakan kini pendistribusian bantuan bagi pengungsi di Kabupaten Nduga sudah dilakukan OPD terkait.
"Pada intinya Dinas Sosial Provinsi Papua sudah bergerak dan mendistribusikan bantuan bagi para pengungsi di Kabupaten Nduga," katanya seperti diberitakan Antara pada Selasa (30/7/2019).
Menurut Lukas, permasalahan konflik yang terjadi di Nduga seharusnya bisa ditangani sejak dini dengan langkah yang tepat sehingga tidak berlarut-larut.
Senada dengan Lukas Enembe, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua Hery Dosinaen mengatakan penanganan permasalahan di Kabupaten Nduga tidak hanya dilakukan secara sepihak, namun harus secara komprehensif.
"Bukan hanya persoalan penarikan pasukan semata, sehingga kini Dinas Sosial masih melakukan pendataan untuk memperoleh data yang valid di mana selanjutnya ditangani secara komprehensif," katanya.
Sekadar diketahui, penyebab mengungsinya warga di Kabupaten Nduga pada awalnya adalah dengan adanya kasus penembakan pada Desember 2018 yang menewaskan 18 orang di Kali Yigi maupun Kali Aurak, Distrik Yall, Kabupaten Nduga.
Berawal dari kasus penembakan ini, warga di Kabupaten Nduga pun akhirnya mengungsi di lima kabupaten yang berbatasan dengan wilayah tersebut di antaranya Puncak, Lanny Jaya, Jayawijaya.
Baca Juga: Kemensos: 53 Orang Pengungsi Nduga Meninggal
Berdasarkan data dari Dinas Sosial Provinsi Papua, jumlah pengungsi yang tersebar di beberapa daerah tersebut mencapai 8 ribu jiwa. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh