Suara.com - Permadi Arya alias Abu Janda masih melanjutkan pernyataan sebelumnya di acara Indonesia Lawyers Club atau ILC TV One pada Selasa (30/7) malam ihwal pembuktian jika ormas Front Pembela Islam (FPI) dikategorikan sebagai teroris.
Melalui akun Twitter @permadiaktivis, Abu Janda membeberkan ulang terkait FPI yang dikategorikan teroris oleh sebuah situs trackingterrorism.org. Ia bahkan sampai menautkan alamat situs tersebut dalam unggahannya pada Rabu (31/7/2019) malam.
Abu Janda juga menyindir Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman yang sempat membantah pernyataannya tersebut dalam satu acara yang sama di ILC tvOne. Dalam unggahannya di Twitter, Abu Janda turut menyertai cuplikan tayangan ILC antara dirinya dengan Munarman.
"Pemerintah disalahkan karena @facebook & IG selalu hapus foto Rizieq. Saya bilang itu karena FPI kategori Terrorist Organization oleh TRAC lembaga pemantau terorisme dunia, Munarman panik lalu nuduh @rudiantara_id @kemkominfo dalangnya. monggo di-RT TRAC:
https://t.co/ylxjd9dPjZ https://t.co/GMGHQDRgo9," cuit Abu Janda sembari menautkan alamat situs terkait seperti dikutip Suara.com.
Diketahui, Munarwan sendiri sudah melakukan bantahan saat Abu Janda melontarkan pernyataan yang sama di ILC. Ia menyebut jika situs luar negeri yang dimaksud Abu Janda tidak jelas.
"Jadi memang (Abu Janda) kerjaannya nakut-nakutin. Itu sebetulnya yang disebut dia tadi itu kita juga sudah cek itu situs luar negeri gak jelas, kita tracking gak jelas juga itu situs," kata Munarwan dalam cuplikan video ILC.
Munarwan kemudian membeberkan hasil penelusurannya ihwal penyebab sering hilangnya unggahan di media sosial yang disertai dengan foto Habib Rizieq Shihab. Bukan karena FPI dikategorikan teroris oleh situs tersebut, melainkan Munarwan menyebutkan alasan lainnya.
"Yang menjadi penyebab itu memang ada ya kita sudah telusuri juga itu dari pemegang otoritas di bidang Kementerian Informasi dan Komunikasi itu memang memberikan surat atau notice kepada pihak pengelola Facebook di Indonesia ini, supaya hal-hal yang terkait dengan gerakan 212 terutama foto-foto Habib Rizieq itu didrop, itu fakta. Ini fakta hukum jadi kalau dia ngomong itu dia memang bagian kulit luar lah gitu kita maklum lah begitu," tutur Munarman.
Baca Juga: Izin FPI Masih Digantung, Kemendagri: Kalau Mudarat, Kami Tak Biarkan Hidup
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
Terkini
-
Kematian Mahasiswa Unnes saat Demo Masuk Babak Baru, LPSK Dapatkan Bukti CCTV
-
Buntut Insiden Saat Kunker Komisi III DPR, Polda Jambi Minta Maaf: Tak Ada Niat Halangi Wartawan
-
4 Skandal Zita Anjani sebelum Diterpa Isu Pencopotan: Gara-Gara Dugaan Mangkir?
-
Anggota DPR Terima Dana Reses Rp2,5 Miliar, Najwa Shihab: Masalahnya, Cair ke Kantong Pribadi
-
Enam Lembaga HAM Bentuk Tim Investigasi Kerusuhan, Tegaskan Suara Korban Tak Boleh Terhapus
-
Asosiasi Pengusaha Dukung Rekomendasi MUI Soal Jaminan Halal Program MBG
-
Heboh Isu Pergantian Kapolri, Komjen Suyudi Ario Seto Mencuat Gantikan Jenderal Listyo Sigit?
-
Menkeu Purbaya Sudah Tegur Putranya Gara-Gara Unggahan Viral Soal "Agen CIA": Masih Kecil!
-
Drama CEO Malaka Project vs TNI Berakhir Damai, Tak Ada Lagi Proses Hukum untuk Ferry Irwandi?
-
Mengenal Sushila Karki, Nenek 73 Tahun Pilihan Gen Z yang Jadi PM Wanita Pertama Nepal