Suara.com - Ketua DPP PDI Perjuangan, Aria Bima, menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak memiliki ambisi untuk menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan menggantikan Megawati Soekarnoputri.
Aria mengatakan Jokowi lebih tertarik mengisi jabatan publik daripada jabatan di partai.
Aria mengatakan hal itu bukan tanpa alasan. Sebab, dirinya mangku pernah berada di dalam satu kepengurusan partai ketika Jokowi menjabat sebagai Ketua DPC PDI-P Solo, Jawa Tengah pada tahun 2004 silam.
"Saya tidak melihat semacam minat Pak Jokowi untuk menjadi pemimpin partai. Karena PAk Jokowi pernah satu pengurusan dengan saya di partai di Jateng. Dia lebih pada jabatan-jabatan publik, yang selama ini saya ketahui," kata Aria di acara diskusi bertajuk 'Membaca Kongres PDIP: Who Will Be The Next?' di Kantor Para Syndicate, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (2/8/2019).
Menurut Aria, untuk menjabat sebagai ketua umum partai tidak hanya harus memiliki kemampuan. Tapi, kata dia, diperlukan juga kemauan dalam diri sosok tersebut.
"Ini kan tidak hanya soal mampu saja, tapi kemauannya. Saya melihat Pak Jokowi adalah tipe orang yang komit terhadap ideologi dan cita-cita narasi PDI Perjuangan, tapi dia bukan passion mengelola partai," kata dia.
Sebelumnya Aria mengatakan kalau PDI-P telah mempersiapkan regenerasi ketua umum pasca Megawati Soekarnoputri.
Aria mengungkapkan putra dan putri Megawati yakni Prananda Prabowo dan Puan Maharani telah disiapkan untuk menjadi kandidat ketua umum pada tahun 2024.
Bahkan, kata dia, semua kader PDI-P di tingkat pusat telah mendukung Prananda dan Puan sebagai regenerasi ketua umum pasca Megawati.
Baca Juga: Jika PAN Bergabung ke Jokowi, Amien Rais: Aib dan Hina di Hadapan Allah
"Mana yang nanti diberikan tugas oleh Ibu Mega dan itu semua kader di tingkat lapis dua ini tidak akan ada kontraksi. Karena kami percaya Mas Prananda dan Mba Puan tentu harus bersinergi menjadikan satu, karena itu bukan urusan Mba Puan dan Mas Prananda tapi itu adalah urusan partai," kata Aria.
Berita Terkait
-
Pengamat: Peluang Jokowi Kecil Bisa Gantikan Megawati di PDI Perjuangan
-
Pengamat: Megawati Berpeluang Besar Terpilih Lagi Jadi Ketum PDIP, Tapi...
-
33 DPD Dukung Megawati Kembali Pimpin PDIP
-
Jokowi Setuju Impor Rektor Asing dan 4 Berita Terpopuler Lainnya
-
33 DPD PDIP Minta Megawati Jadi Ketum Lagi, DPD Aceh Belum Gelar Konferda
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Jabatan Mentereng Bahlil di Panggung Dunia, Pimpin Pemuda Masjid Bareng Eks Presiden Singapura!
-
Gurita Korupsi TKA: Rumah Mewah Eks Pejabat Kemnaker Disita, Aset Haram Disamarkan Atas Nama Kerabat
-
Soroti Kasus Keracunan MBG, Wamen PPPA Veronica Tan Usul Tiga Perbaikan Kunci
-
Indef Kritik Kebijakan Fiskal Pemerintah: Sektor Riil Sakit, Suntikan Likuiditas Bukan Obatnya
-
Jokowi Ngotot Prabowo-Gibran 2 Periode, Manuver Politik atau Upaya Selamatkan Ijazah Gibran?
-
Siapa Tony Blair? Mendadak Ditunjuk Jadi Pemimpin Transisi Gaza
-
Dian Hunafa Ketahuan Bohong? Pembelaan Ijazah Gibran Disebut Sesat, Gugatan Rp125 T Terus Bergulir!
-
Awas Keracunan! BGN Buka Hotline Darurat Program Makan Bergizi Gratis, Catat Dua Nomor Penting Ini
-
Terungkap! 2 Bakteri Ganas Ini Jadi Biang Kerok Ribuan Siswa di Jabar Tumbang Keracunan MBG
-
Ribuan Anak Keracunan MBG, IDAI Desak Evaluasi Total dan Beri 5 Rekomendasi Kunci