Suara.com - Ratusan orang asal Desa Tahane, Kecamatan Malifut, Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut) memblokir jalan trans Sofifi-Halmahera mendesak MIT alias Ronal (35), pelaku pembunuh dan pemerkosa terhadap Gamaria W Kumala alias Kiki dihukum mati.
"Tuntutan kami adalah mendesak Kapolda Malut untuk mengambilalih penanganan kasus pembunuhan Kiki Kumala, selain itu, meminta kepada Kapolda Malut untuk bertemu dengan massa aksi dan mendesak agar pelaku pemerkosaan sekaligus pembunuhan harus dihukum mati dan Dinas Perhubungan provinsi Malut dan Kabupaten Halut untuk menertibkan angkutan umum," kata Kades Tahane, Rafit U Basarun, dalam orasinya, seperti dikutip Antara, Senin (5/8/2019).
Saat itu, massa menggunakan kayu balok untuk memalang jalan. Selain itu, sebuah tenda juga didirikan di tengah-tengah jalan oleh para demonstran. Aksi ini mengakibatkan jalur lalu lintas macet total.
Menurut Rafit, pemblokiran jalan ini merupakan bentuk kemarahan masyarakat Desa Tahane, agar kepolisian khususnya Polres Halut dan DPRD Halut mendengar langsung aspirasi masyarakat untuk disampaikan ke Kapolda Malut. Mereka ini pelaku pemerkosaan dan pembunuhan terhadap saudari Kiki dihukum mati.
"Masyarakat sangat emosi sehingga berikan waktu untuk bisa meredakan amarah masyarakat, saya juga berharap untuk tidak menutup akses jalan lintas namun gerakan ini gerakan spontan. Sampaikan kepada Polda Maluku utara untuk segera mungkin eksekusi mati pelaku pembunuhan," katanya.
Sekitar pukul 13.30 WIT Kapolres Halut AKBP Yuyun Arief Kus Handriatmo tiba di lokasi aksi dan langsung menandatangani petisi hukuman mati, hingga menuju ke kediaman korban.
Yuyun Arief Kus Handriatmo kepada massa menyampaikan, dalam menangani kasus ini pihaknya memerlukan dukungan dari seluruh pihak.
"Terkait dengan tuntutan massa sekalian terhadap pelaku itu adalah ranahnya kejaksaan dan hakim karena Polri sudah menerapkan pasal sesuai perbuatan yang dilakukan oleh pelaku. Untuk itu mohon bapak ibu bersabar dan percayakan kasus ini kepada penyidik Polri yang sudah bekerja secara maksimal sesuai prosedur hukum yang berlaku," tegasnya.
Kapolres Halut berjanji akan terus mengawal kasus ini sampai selesai.
Baca Juga: Leher Dicekik Pakai Karet Kaca Mobil, Kiki Diperkosa Lalu Dibunuh Ronal
"Kami sudah mendapatkan instruksi dari Kapolda agar kasus ini ditangani secara serius dan maksimal. Bahkan Polri sudah bekerja secara maksimal, ini dibuktikan dengan sampai turunnya personel dari Mabes Polri untuk melakukan penyelidikan," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
Terkini
-
Halim Kalla Diperiksa 9 Jam Terkait Korupsi PLTU Mangkrak Rp1,35 Triliun
-
Cegah Lonjakan Harga Jelang Nataru, Prabowo Minta Ganti Menu MBG dengan Daging dan Telur Puyuh
-
Cegah Inflasi Akibat MBG, Pemerintah Rencanakan Pembangunan Peternakan dan Lahan Pertanian Baru
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob