Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menilai permintaan pembentukan komisi pemberian ganti rugi terkait mati listrik massal di Jakarta, Banten, dan sebagian wilayah Jawa Barat harus dikaji. Ganti rugi itu untuk diberikan kepada konsumen.
"Saya pikir perlu dikaji dulu," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (6/8/2019).
Permintaan tersebut sebelumnya disampaikan Ketua Komunitas Konsumen Indonesia David Tobing di Gedung YLBHI.
David menilai komisi itu diperlukan untuk merumuskan ganti rugi dan menerima pengaduan dari masyarakat pada umumnya maupun pelaku industri yang dirugikan akibat pemadaman listrik.
Moeldoko menuturkan, permintaan Ketua Komunitas Konsumen Indonesia David Tobing untuk membentuk Komisi Pemberian Ganti Rugi perlu kajian yang mendalam dan tidak mudah untuk diputuskan karena akan mempengaruhi fungsi sesuatu.
"Perlu kajian yang mendalam, bukan mudah memutuskan itu karena banyak hal yang bisa mempengaruhi fungsi, sesuatu contoh kereta api bisa pengaruhnya bisa dari berbagai hal. Kalau sedikit-sedikit nanti public claim, sedikit-sedikit public claim nanti berat negara menanggungnya," sambungnya.
Mantan panglima TNI itu menuturkan yang terpenting saat ini adalah melakukan mitigasi dan bagaimana mengatasi permasalahan tersebut.
"Nah ini mesti dilihat dengan baik, nah yang paling penting sebenarnya adalah bagaimana cara memitigasi tadi, ini resikonya akan terjadi ini bagaimana cara mengatasinya sehingga setiap kejadian bisa mendapatkan solusi," tandasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo diminta membentuk komisi pemberian ganti rugi mati listrik massal di Jakarta dan Banten, serta sejumlah wilayah di Jawa Barat.
Baca Juga: Setelah Murka Listrik Mati, Jokowi Ogah Gubris soal Penggantian Dirut PLN
Berita Terkait
-
MRT Jakarta Rugi Rp 507 Juta saat Mati Listrik Massal
-
Istana Tolak Berdialog dengan FPI!
-
Setelah Murka Listrik Mati, Jokowi Ogah Gubris soal Penggantian Dirut PLN
-
Dapat Aduan Warga saat Jakarta Blackout, Anies: Bukan Suatu yang Luar Biasa
-
Menteri BUMN Didesak Mundur karena Listrik Padam, Moeldoko: Haknya Publik
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar
-
70 Cagar Budaya Ikonik Sumatra Rusak Diterjang Bencana, Menbud Fadli Zon Bergerak Cepat
-
Waspada Air Laut Tembus Tanggul Pantai Mutiara, Pemprov Target Perbaikan Rampung 2027