Suara.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengaku tidak mengalami kesulitan selama menangani pemadaman listrik massal di ibu kota selama kurang lebih delapan jam pada Minggu, (4/8/2019) kemarin.
Salah satunya masalah pengolahan air minum. Anies menyebut pasokan air minum di Jakarta sempat menurun 70 persen. Ia menyebut pihaknya terus berkomunikasi dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk penyediaan listrik bagi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
"Jadi mulai tadi sekitar pukul 10.00 WIB sudah mulai kembali lagi seperti normal," ujar Anies di Balai Kota, Senin (5/8/2019).
Selain itu, Anies mengaku mengupayakan hal lainnya untuk pelayanan publik. Ia menyebut sejak hari ini listrik sudah pulih, tidak ada kendala dalam menjalankan pemerintahan.
"Pemerintahan semua berjalan dengan baik jadi tidak ada gangguan per hari ini," kata Anies.
Namun, ia mengakui menerima berbagai laporan darurat dari masyarakat saat kejadian. Dari laporan-laporan tersebut ia menganggap tidak ada hal yang luar biasa yang membuat Pemprov kesulitan menanganinya.
"Terkait dengan masalah masyarakat secara umum ada laporan-laporan kedaruratan tapi bukan sesuatu yang luar biasa," pungkasnya.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PLN, Sripeni Inten Cahyani mengatakan bakal melakukan evaluasi atas peristiwa ganguan listrik padam di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat.
Hal itu maksudkan agar tidak terjadi peristiwa serupa di kemudian hari. Inten menjelaskan kekinian\ terus melakukan upaya pemulihan listrik. Beberapa Gardu Induk Tegangan Extra Tinggi (GITET) pun telah berhasil dihidupkan.
Baca Juga: Rugi Ongkos Rp 5 Ribu karena Mati Lampu, Tigor Ancam Gugat PLN dan KCI
"PLN telah melakukan upaya-upaya maksimal dan akan melakukan evaluasi internal untuk mencegah terulangnya kejadian hari ini," tutur Inten.
Berita Terkait
-
Setelah Listrik Jakarta Menyala, Ini yang Pertama Kali Dilakukan Anies
-
Rugi Ongkos Rp 5 Ribu karena Mati Lampu, Tigor Ancam Gugat PLN dan KCI
-
Surabaya Kena Imbas Jakarta Blackout, 5 Kereta Api Molor dari Jadwal
-
Lampu Mati Massal, Ombudsman RI Didesak Usut Dugaan Kelalaian PLN
-
30 Persen Wilayah Bogor Kena Pemadaman Listrik Bergilir, Ini Jadwalnya
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
Terkini
-
MKD Jelaskan Pertimbangan Adies Kadir Tidak Bersalah: Klarifikasi Tepat, Tapi Harus Lebih Hati-hati
-
Dinyatakan Bersalah Dihukum Nonaktif Selama 6 Bulan Oleh MKD, Sahroni: Saya Terima Lapang Dada
-
Ahmad Sahroni Kena Sanksi Terberat MKD! Lebih Parah dari Nafa Urbach dan Eko Patrio, Apa Dosanya?
-
MKD Ungkap Alasan Uya Kuya Tak Bersalah, Sebut Korban Berita Bohong dan Rumah Sempat Dijarah
-
Polda Undang Keluarga hingga KontraS Jumat Ini, 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Reno dan Farhan?
-
Saya Tanggung Jawab! Prabowo Ambil Alih Utang Whoosh, Sindir Jokowi?
-
Said Didu Curiga Prabowo Cabut 'Taring' Purbaya di Kasus Utang Whoosh: Demi Apa?
-
Tragedi KKN UIN Walisongo: 6 Fakta Pilu Mahasiswa Terseret Arus Sungai Hingga Tewas
-
Uya Kuya Dinyatakan Tidak Melanggar Kode Etik, Kini Aktif Lagi Sebagai Anggota DPR RI
-
Dendam Dipolisikan Kasus Narkoba, Carlos dkk Terancam Hukuman Mati Kasus Penembakan Husein