Suara.com - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat—sayap militer Organisasi Papua Merdeka—mengakui bertanggung jawab atas penembakan yang menewaskan anggota Polda Papua, Briptu Heidar.
Sebby Sambom, Juru Bicara TPNPB-OPM, mengatakan Briptu Heidar ditembak mati pada hari Senin (12/8) awal pekan ini pukul 1.25 WITA di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.
”Pada awalnya kami mencurigai orang yang berjalan itu adalah Briptu Heidar. Benar, dia sedang menyamar. Dia bukan warga sipil, tapi anggota Brimob dan masuk dalam daftar penjahat bagi warga Papua,” kata Sebby Sambom, Selasa (13/8/2019).
Ia menuturkan, rekam jejak Britu Heidar sudah tercatat oleh TPNPB-OPM sejak bertugas di Kabupaten Pucak Jaya.
”Dia mengejar kami dari Puncak Jaya, Guragi, Sinak, Yambi, hingga akhirnya sampai di Ilaga,” kata Sebby.
Ia menuturkan, penembakan terhadap Briptu Heidar tak bisa dikategorikan sebagai kejahatan atau kriminalitas, sebab hal itu bagian dari perang antara TPNPB dengan Republik Indonesia.
”Ini adalah medan perang, dan kami menembak mati Briptu Heidar sebagai balasan atas penangkapan dan pembunuhan anggota TPBNPB atas nama Timenggur Telenggen,” jelasnya.
”Maka kami balas. Kami berhasil merebut satu buah pistol dari Briptu Heidar. Setelah dia mati, kami menelepon Polres Ilaga untuk bilang, anggotanya sudah ditembak, silakan ambil mayat. Itu sesuai hukum perang internasional,” jelasnya.
Ia menuturkan, penyeragapan dan eksekusi terhadap Briptu Heidar terjadi di wilayah penguasaan Panglima Komando Daerah Pertahanan Ilaga pimpinan Brigjen Penny Murib.
Baca Juga: Briptu Heidar Tewas Ditembak, TNI-Polri Buru Kelompok Bersenjata di Papua
”Secara organisasi, dipimpin oleh Komandan operasi UMUM TPNPB Mayjen Lekagak Telenggen dan Jenderal Goliat Tabuni bertangungjawab. Tapi secara khusus, yang bertanggungjawab di wilaya Ilaga adalah Panglima Kodap Ilaga yaitu Penny Murib.”
Tag
Berita Terkait
-
Briptu Heidar Tewas Ditembak, TNI-Polri Buru Kelompok Bersenjata di Papua
-
Briptu Heidar Tewas Ditembak Kelompok Bersenjata Papua saat Menyamar
-
Ditanya Anggota Polisi Gugur, Menhan Mengaku Belum Dengar
-
Sebelum Tewas Ditembak KKB, Briptu Heidar Berontak untuk Melarikan Diri
-
Briptu Heidar Tewas Disandera Orang Misterius di Papua, Ini Kata Wiranto
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO