Suara.com - Pria bersenjata yang membunuh 51 orang di dua masjid di Selandia Baru telah menulis surat dari dalam penjara untuk mengekspresikan pandangan politik dan sosialnya, yang ditanggapi Perdana Menteri Jacinda Ardern dengan mengatakan bahwa seharusnya hal itu tidak dibolehkan, media melaporkan pada Rabu (14/8).
Surat kabar Selandia Baru Herald memiliki gambar surat enam halaman beserta amplopnya dari tersangka penembak jemaah masjid, Brenton Tarrant, yang dikirim dari Penjara Auckland, dan diunggah di 4chan.
Dikatakan, surat itu menanggapi surat yang dikirim kepadanya oleh seseorang bernama Alan yang disebut tinggal di Rusia.
"Saya pikir setiap warga Selandia Baru akan berharap bahwa orang ini seharusnya tidak dapat membagikan pesan kebenciannya dari balik jeruji besi," kata Ardern kepada wartawan di Tuvalu, tempat dia menghadiri Forum Kepulauan Pasifik, sebagaimana dilansir Reuters dan dikutip dari Antara.
"Jelas, ini adalah pelaku yang memiliki tujuan yang sangat spesifik, dalam hal berbagi propagandanya, jadi kita harus siap untuk itu."
Tahanan diizinkan untuk mengirim dan menerima surat, dan direktur penjara hanya dapat menahannya dalam keadaan tertentu.
"Kami telah membuat perubahan pada pengelolaan surat-menyurat tahanan ini untuk memastikan bahwa proses kami yang kuat bisa efektif seperti yang kami butuhkan," kata Departemen Pemasyarakatan Selandia Baru dalam sebuah pernyataan yang dikutip di koran tersebut.
Surat itu menyebutkan kunjungan Tarrant ke Rusia empat tahun lalu, kata media.
Situs Selandia Baru, Newshub, mengatakan dua baris terakhir surat itu dapat dibaca sebagai seruan untuk mengangkat senjata tetapi sulit dipahami isinya.
Baca Juga: Sejumlah Orang Terluka dalam Insiden Ledakan di Chrischurch Selandia Baru
Tarrant, seorang Australia, mengaku tidak bersalah atas 92 dakwaan pembantaian di dua masjid di Christchurch pada 15 Maret. Ia menghadapi persidangan pada Mei 2020.
Berita Terkait
-
Sejumlah Orang Terluka dalam Insiden Ledakan di Chrischurch Selandia Baru
-
Pelaku Pembantaian Jemaah Masjid Selandia Baru Mengaku Tak Bersalah
-
Tersangka Pembantai Jemaah Masjid Selandia Baru Sampaikan Pembelaan
-
Pelaku Penembakan Masjid di Selandia Baru Didakwa Pasal Teroris
-
Korban Teror Penembakan Masjid Selandia Baru Bertambah Jadi 51 Orang
Terpopuler
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- Daftar HP Xiaomi yang Terima Update HyperOS 3 di Oktober 2025, Lengkap Redmi dan POCO
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Sambut HLN Ke-80, PLN Berbagi Terang Untuk Masyarakat di Berbagai Daerah
-
Setahun Prabowo-Gibran, Ray Rangkuti Soroti MBG yang Dipaksakan
-
Akhirnya Lega! Proyek Galian di Jalan TB Simatupang Selesai Lebih Awal, Lalu Lintas Kembali Normal
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, WALHI Sebut Indonesia Gelap Semakin Nyata
-
Kasus Bullying Menimpa Timothy, Mendikti Saintek Hubungi Rektor Udayana Bicara Sanksi DO Pelaku?
-
Ray Rangkuti: Serbuan Massa ke DPR Bukti Gagalnya Politik Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran
-
Selain Ucapkan Ultah, Ini Tujuan Bahlil Sambangi Kediaman Prabowo di Kertanegara
-
Karena Faktor Ini, Ray Rangkuti Sebut Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran Semrawut
-
Komnas HAM Desak Pemerintah Hentikan Pendekatan Militer di Papua: Kekerasan Bukan Solusi
-
Ditanya Siapa Menteri Kena Tegur Prabowo, Bahlil: Saya Setiap Dipanggil Pasti Ditegur...