Suara.com - Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat, Atalia Praratya Kamil menyatakan, jumlah Kampung Keluarga Berencana (KB) di Jabar terus meningkat. Saat ini, sudah ada sekitar 2.000 Kampung KB yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota se-Jabar.
"Penduduk kita banyak sekali. Bagaimana kita dapat mengendalikan penduduk? Di sinilah peran penting PKK. Saya mengajak segenap kader sebagai garda terdepan untuk turut serta dalam hal ini,” kata Atalia, usai mengunjungi Kampung KB Kemuning, di Kelurahan Kalibaru, Kota Bekasi, Jakarta, Rabu (14/8/2019).
Menurut Atalia, pengurus PKK harus terlibat aktif menjalankan program Kampung KB., agar laju pertambahan penduduk dapat direm, ketahanan dan pemberdayaan keluarga dapat terwujud, dan permasalahan lain dalam keluarga bisa diselesaikan.
"Program KB dicanangkan untuk menekan terjadinya ledakan penduduk pada tahun-tahun mendatang sesuai dengan fungsinya, yaitu penyuluhan, pendataan dan penggerak. PKK dapat mulai dari unit keluarga terkecil untuk menentukan keberhasilan program ini," ucapnya.
"Kualitas kehidupan masyarakat bisa dilakukan dengan cara merencanakan kehidupan keluarga mereka. Bagaimana pernikahan, jarak kelahiran antar anak, itu bisa membuat kualitas agar anak mereka terperhatikan," tambahnya.
Program KB sendiri merupakan program nasional yang juga menjadi perhatian Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jabar, Sukaryo Teguh Santoso mengatakan, Kampung KB adalah satuan wilayah setara dusun atau RW yang di dalamnya terdapat keterpaduan antara program kependudukan, keluarga berencana, pembangunan keluarga, dengan program-program sektor lainnya dalam rangka meningkatkan kualitas hidup dan masyarakat di wilayah tersebut.
"Kampung KB adalah kampung kita bersama untuk meningkatkan kesejahteraan dan kebaikan keluarga. Kalau di kampung ini ada 183 keluarga, maka mereka harus dijamin bahwa semua harus melakukan kedelapan fungsi keluarga dengan baik," kata Teguh.
"Semoga manfaat dari Kampung KB ini dapat dirasakan oleh semua masyarakat, sehingga dapat menekan angka pertumbuhan penduduk," tutupnya.
Baca Juga: Bank Dunia Suntik Pemprov Jabar Rp 1,4 Triliun Tuntaskan Sampah di Citarum
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Kedok Bejat Terbongkar! Ini Kronologi Ustaz Masturo Rohili Cabuli Anak Angkat Sejak SMP
-
Bareskrim Gelar Perkara Pekan Ini! Jalan Lisa Mariana Menuju Status Tersangka Kian Dekat?
-
Detik-detik Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir, hingga Diberi Wejangan Tegas
-
'Pasal Jantung' Bermasalah Jadi Alasan UU Tapera Inkonstitusional, Begini Penjelasannya
-
Prabowo Kerahkan TNI-Polri Gebuk 1.000 Tambang Ilegal, Perintahkan Tutup Jalur Mafia Timah di Babel
-
DPRD Susun Raperda Kawasan Tanpa Rokok, Pramono Anung Kasih Pesan Penting Ini
-
Ibu-ibu di Sumut Lebam Dihajar Sekuriti Toba Pulp Lestari, PDIP Ancam Bentuk Pansus Agraria
-
2 Kelompok Masyarakat Ngadu ke Fraksi PDIP DPR, Keluhkan Kerusakan Lingkungan dan Konflik Tanah
-
Tok! MK Tegaskan Seluruh Pekerja Tak Wajib Bayar Tapera
-
Prabowo Ngamuk Korupsi Triliunan, Tiba-tiba Singgung Gaji Wartawan: Yang Duitnya Banyak Bos Kalian