Suara.com - Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Mohamad Guntur Romli menyoroti tingkat polusi udara DKI Jakarta yang lebih parah dibandingkan Kabul, Afganistan menurut data AirVisual pada Jumat (16/8/2019).
Disebutkan pada pukul 06.15 WIB, DKI Jakarta menjadi kota paling berpolusi dengan Air Quality Index (AQI) 246 dan masuk dalam kategori sangat tidak sehat.
Hal itu memantik atensi dari Guntur Romli yang langsung menuliskan kicauan lewat jejaring Twitter pribadinya. Ia mempertanyakan kondisi pencemaran ibu kota saat ini dan menyenggol nama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Menurutnya, polusi di metropolitan tidak akan berubah bila gubernurnya tidak melakukan perubahan nyata.
"Kok bisa kota kita: DKIJakarta di atas Kabul, Afganistan, Jakarta tidak akan bebas dari polusi selama gubernurnya @aniesbaswedan terus berkarya dalam kata-kata," tulis @GunRomli, Jumat (16/8/2019).
Kicauan Gun Romli tersebut turut ditanggapi oleh warganet lain yang memberikan balasan seperti ini.
"Kalau udara di Jakarta aja sangat ga sehat. Lalu gimana dg di PKU, di Kalimantan dan sekitarnya?" tanya @Sofie50098378.
"Kan harus bangga dapat rangking no. 1" sindir @dendo_david.
Sementara itu saat dicek pada waktu yang berlainan dalam laman AirVisual, DKI Jakarta masih menjadi kota yang paling berpolusi pada pukul 09.09 WIB. Skor AQI menunjukkan 179 dengan status tidak sehat.
Setelah DKI Jakarta, kota paling berpolusi pada Jumat (16/8/2019) ditempati Dubai, Uni Emirat Arab dan Shanghai, China yang mengisi urutan tiga besar.
Baca Juga: Paru Rusak Akibat Polusi Udara dan 2 Berita Kesehatan Viral Lainnya
Berita Terkait
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera
-
Pesan Anies Baswedan untuk Relawan Muda: Demokrasi Tumbuh dari Warga yang Mau Turun Tangan
-
10 Tanaman Hias Pembersih Udara, Bikin Kamar Segar Tanpa Air Purifier
-
Gelaran Reuni Akbar 212 di Monas
-
Suasana di Monas Jelang Reuni Akbar 212
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Pemulihan Bencana Sumatra Butuh Rp51 Triliun, AHY: Fokus Utama Pulihkan Jalan dan Jembatan
-
Perayaan Hanukkah Berdarah di Bondi Beach: 9 Tewas, Diduga Target Komunitas Yahudi?
-
Horor di Bondi Beach: Penembakan Brutal di Pantai Ikonik Australia, 9 Orang Tewas
-
Tak Cukup di Jabar, TikToker Resbob Kini Resmi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Harga Diri Bangsa vs Air Mata Korban Bencana Sumatera, Sosok Ini Sebut Donasi Asing Tak Penting
-
Tembus Proyek Strategis Nasional hingga Energi Hijau, Alumni UPN Angkatan 2002 Ini Banjir Apresiasi
-
PSI Tapsel Salurkan Bantuan ke Sangkunur, Sejumlah Desa Masih Terisolasi
-
Implementasi Pendidikan Gratis Pemprov Papua Tengah, SMKN 3 Mimika Kembalikan Seluruh Biaya
-
Boni Hargens: Reformasi Polri Harus Fokus pada Transformasi Budaya Institusional
-
Alarm Keras DPR ke Pemerintah: Jangan Denial Soal Bibit Siklon 93S, Tragedi Sumatra Cukup