Suara.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berkeinginannya untuk menengok mahasiswa asal Papua yang menghuni di Asrama Mahasiswa Papua Jalan Kalasan Nomor 10, Kota Surabaya, Jawa Timur.
Kunjungan Risma ke asrama tersebut menyusul adanya insiden pengepungan terhadap mahasiswa asal Papua yang diduga melakukan penurunan dan perusakan terhadap bendera Merah Putih.
Risma menuturkan, rencana mengunjungi Asrama Mahasiswa Papua akan ia lakukan sepulangnya dari Jakarta usai dilantik sebagai Ketua Bidang Kebudayaan DPP PDI Perjuangan hari ini.
Namun, lantaran perjalanan pulang ke Surabaya yang memakan waktu hingga malam hari, kunjungan ke asrama mahasiswa Papua baru dilakukan Risma pada Selasa (20/8/2019) besok.
"Iya saya usahakan besoklah, saya nanti malam pulang," kata Risma di kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (19/8/2019).
Risma beralasan dirinya baru sempat untuk berkunjung ke asrama tersebut pada besok hari karena kesibukannya sebagai wali kota.
"Kemarin itu kan 17 Agustus saya penuh karena gak bisa mereka masih ada di polisi dan saya penuh acara. Saya harus ada purna paskribaka, saya juga pimpin upacara 17 Agustus. Selama itu penuh jadi setelah ini ke sini nanti saya akan datang ke sana," kata Risma.
Sebelumnya, Risma menegaskan tak ada pengusiran terhadap mahasiswa asal Papua yang tengah studi di Kota Pahlawan tersebut. Hal itu disampaikan Risma usai dilantik menjadi Ketua Bidang Kebudayaan DPP PDI Perjuangan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jakarta Pusat.
"Ya saya kira sekali lagi yang kalau disampaikan bahwa anak-anak papua diusir dari Surabaya itu tidak betul," kata Risma di kantor DPP PDIP, hari ini.
Baca Juga: Kerusuhan Papua, Lenis Kagoya: Kepala Suku Tak Pernah Ajak Warga Berperang
Ia mengaku insiden yang terjadi ialah hanya sekolompok orang yang diduga ormas tertentu meminta aparat kepolisian mencari tahu ihwal dugaan perusakan dan penurunan bendera merah putih.
"Sekali lagi tidak ada kejadian apapun di Surabaya, waktu kemarin itu terjadi karena ada penurunan bendera merah putih di asrama itu. Nah kemudian ada organisasi masyarakat yang meminta kepolisian untuk melakukan tindakan itu, jadi tidak benar kalau ada pengusiran itu," kata Risma.
Berita Terkait
- 
            
              Wiranto Puji Permintaan Maaf Khofifah soal Pengepungan Mahasiswa Papua
 - 
            
              LBH Papua: Polisi Rasis Tangkap 43 Mahasiswa Papua di Surabaya
 - 
            
              43 Mahasiswa Papua di Surabaya Dibebaskan
 - 
            
              Polisi Sita Bom Molotov dari Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya
 - 
            
              Geledah Asrama Mahasiswa Papua, Polisi Temukan Tas Bercorak Bintang Kejora
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Bareskrim Polri Bongkar Tambang Pasir Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi Bernilai Rp 48 Miliar
 - 
            
              Sidang MKD: Ahli Hukum Warning Pelaku Hoaks, Video Uya Kuya Jadi Bukti
 - 
            
              Bukan soal Whoosh, Ini Isi Percakapan Dua Jam Prabowo dan Ignasius Jonan di Istana
 - 
            
              KontraS Pertanyakan Integritas Moral Soeharto: Apa Dasarnya Ia Layak Jadi Pahlawan Nasional?
 - 
            
              Viral Pria Gelantungan di Kabel Jalan Gatot Subroto, Ternyata Kehabisan Ongkos Pulang Kampung
 - 
            
              Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
 - 
            
              AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
 - 
            
              Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
 - 
            
              PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
 - 
            
              Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!