Suara.com - PDI Perjuangan tak menutup kemungkinkan bakal mencalonkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjadi calon gubernur di Pilkada DKI Jakarta 2022. Kekinian Risma juga merupakan Ketua DPP PDIP Bidang Kebudayaan.
Ketua Bidang Kehormatan Partai DPP PDI Perjuangan, Komarudin Watubun, mengatakan peluang Risma menjadi cagub DKI 2022 terbuka karena dikenal sebagai kader terbaik partai yang diketuai Megawati Soekarnoputri.
"Ya politik itu kan bicara kemungkinan ya, segala kemungkinan akan bisa terjadi. Apalagi dia dalam datanya PDI Perjuangan, dia salah satu kader terbaik. Saya kira untuk ke arah itu bisa saja kalau memang rakyat DKI menghendaki kenapa tidak," kata Komarudin di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (20/8/2019).
Meski menyebut peluang Risma terbuka untuk mengincar kursi DKI 1, namun keputusan tersebut kata Komarudin, akan dikembalikan kepada Megawati. Hal yang sama juga berlaku pada peluang Risma menempati kursi menteri di kabinet Jokowi.
"Pasti Risma dibutuhkan di partai ya nanti penempatan ke mana tergantung tingkat urgensinya," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri resmi melantik Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebagai Ketua DPP Bidang Kebuayaan PDIP. Pelantikan itu dilakukan usai Risma mengucap janji jabatan di kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (19/8/2019).
Ada dugaan dilantiknya Risma tersebut sebagai langkah awal PDIP untuk memoncerkan karier politik Risma untuk bertarung memperebutkan kursi Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024 yang sekarang masih dipegang Anies Baswedan.
Terkait hal tersebut, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memberi jawaban.
"Ya bukan langkah awal, beliau sudah di Jakarta dan bukan awal lagi. Dengan di DPP ini kan artinya ibu sudah ada di Jakarta. Kalau Kalimantan ya kantor DPP juga harus menyesuaikan karena kantor DPP itu berada di Jakarta atau ibu kota negara," kata Hasto di kantor DPP PDIP.
Baca Juga: Dilantik Megawati, Risma Resmi Menjabat Ketua DPP PDIP Bidang Kebudayaan
Hasto juga enggan berspekulasi lebih jauh mengenai kabar Risma yang akan dicalonkan dalam Pilkada DKI Jakarta 2022.
"Iya nantilah. Pilkada DKI kan masih 2024 kan masih sangat lama. Karena Pilkada kan hanya ada di tahun 2020 kemudian 2024," kata Hasto.
Berita Terkait
-
Lebih Dekat ke DKI, Politisi PDIP: Warga Bekasi Pasti Mau Gabung ke Jakarta
-
Tenangkan Diri di Asrama, Mahasiswa Papua di Surabaya Tolak Terima Tamu
-
Risma Jabat Ketua DPP Bidang Kebudayaan, Sinyal Rebut DKI 1 dari Anies?
-
Senyum Risma saat Dilantik Menjadi Ketua Bidang Kebudayaan DPP PDIP
-
Diserbu Ormas, Risma Mau Tengok Asrama Mahasiswa Papua Besok
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Menkes Budi: Populasi Lansia di Jakarta Meningkat, Layanan Kesehatan Harus Beradaptasi
-
Berkas Lengkap! Aktivis Delpedro Cs akan Dilimpahkan ke Kejati DKI Rabu Besok
-
Sudah Vonis Final, Kenapa Eksekusi Harvey Moeis Molor? Kejagung Beri Jawaban
-
Jejak Korupsi POME: Dari Kantor ke Rumah, Kejagung 'Kunci' Pejabat Bea Cukai
-
'Spill' Blueprint Gen Z Ideal Versi Megawati: Cerdas, Melek Politik, dan Merawat Bumi
-
Respons Kejagung Usai Sandra Dewi Cabut Gugatan Keberatan Perampasan Aset
-
Diduga Imbas Tabung Gas Bocor, Wanita Lansia Bos Warung Makan di Penjaringan Tewas Terpanggang
-
Gus Miftah 'Sentil' Soal Kiai Dibully Gara-Gara Es Teh, Publik: Belum Move On?
-
Buron! Kejagung Kejar Riza Chalid, WNA Menyusul di Kasus Korupsi Pertamina
-
Dilema Moral Gelar Pahlawan Soeharto, Bagaimana Nasib Korban HAM Orde Baru?