Suara.com - Dunia digital juga telah merambah ke ranah pendidikan. Sistem pendidikan konvensional yang berlangsung dengan metode tatap muka perlahan tak lagi menjadi satu-satunya opsi dalam proses belajar-mengajar.
Dikatakan Sabda Putra Subekti, Co-founder dan CEO Zenius Education, dalam Edtech Asia Summit yang diselenggarakan di Singapura pada awal Agustus lalu, platform digital memudahkan akses perolehan dan peningkatan kemampuan pelajar dan orang dewasa, serta dapat memperbanyak pelatihan kejuruan berbasis industri yang bisa disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan yang spesifik.
Pendidikan Indonesia saat ini menghadapi tantangan berupa rendahnya kemampuan literasi dan numerik yang tercermin dari skor PISA dan PIAAC dibandingkan dengan negara-negara lain. Kondisi ini dianggap ironis, karena setelah Indonesia mampu mengembangkan ekonominya hingga menjadi bagian dari G20, kualitas pendidikannya masih tertinggal amat jauh dibandingkan negara-negara berkembang sekalipun.
Di sisi lain, menurut Sabda, kualitas pendidikan yang idealnya dihasilkan bukan saja hanya berfokus pada kemampuan kognisi para peserta didik yang berfokus pada penalaran dan pemikiran saintifik, namun juga peningkatan dalam aspek lainnya seperti empati, afeksi, dan toleransi. “Dengan demikian, Indonesia tetap menjalani mandat dari para pendiri bangsa bahwa pendidikan itu tidak hanya mempertajam wawasan, tetapi juga memperhalus perasaan,” ujarnya.
“Penting sekali bagi setiap pelaku industri pendidikan untuk tidak hanya mengutamakan akses, namun juga memerhatikan konten edukasi yang dikembangkan. Pada dasarnya, education technology itu dimulai dengan education, pendidikannya, baru teknologinya.” tegas Sabda.
Untuk memperkuat peran edtech dalam dunia pendidikan di Indonesia, Sabda pun memenuhi undangan Presiden Joko Widodo ke Istana Negara pada awal minggu ini. Sabda tergabung dalam rombongan Inovator 4.0 yang dipimpin oleh Budiman Sudjatmiko, menyampaikan gagasannya mengenai potensi percepatan pembangunan SDM melalui pendidikan daring berbasis teknologi atau edtech.
Pertemuan tertutup tersebut membahas rencana pemerintah dalam membangun SDM Indonesia 5 tahun ke depan. Menurut Sabda, pemerintah sangat terbuka dan memberikan dukungan yang sangat positif terhadap gerakan-gerakan inovatif dan industri kreatif untuk mengembangkan kualitas manusia Indonesia dengan bantuan teknologi.
“Pak Jokowi sangat antusias menanggapi perkembangan industri edtech. Beliau menyatakan komitmennya untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, salah satunya melalui pendidikan berbasis teknologi, dan kami sangat mengapresiasi hal tersebut. Dengan bantuan teknologi, peningkatan kualitas manusia dapat dipercepat sepuluh hingga dua puluh kali lipat dengan cara yang efisien,” jelas Sabda.
Dengan adanya dukungan dan bantuan dari pemerintah, Sabda yakin bahwa upaya industri edtech untuk memberikan dampak sosial yang positif di masa depan dapat berjalan lebih efektif.
Baca Juga: Anggaran Pendidikan Rp 505,8 T, Jokowi Tak Ingin Anak Indonesia Tertinggal
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Bahlil dan Raja Juli Serang Balik Cak Imin Usai Suruh Taubat 3 Menteri, Pengamat: Dia Ngajak Perang!
-
Rapat Darurat Hambalang: Prabowo Ultimatum Listrik Sumatera Nyala 2 Hari, Jalur BBM Wajib Tembus
-
Prabowo Beri Hasto Amnesti, Habiburokhman: Agar Hukum Tak Jadi Alat Balas Dendam Politik
-
Johan Budi Dukung Abolisi dan Amnesti Tom Lembong - Ira Puspadewi, Tapi Kritisi Untuk Hasto
-
Waspada Rob! Malam Minggu Pluit dan Marunda Masih Tergenang, BPBD DKI Jakarta Kebut Penyedotan Air
-
Habiburokhman Bela Zulhas yang Dituding Rusak Hutan hingga Bencana Sumatera: Agak Lucu Melihatnya!
-
Gebrakan Mendagri Tito untuk Geopark Disambut Baik Ahli: Kunci Sukses di Tangan Pemda
-
Darurat Kekerasan Sekolah! DPRD DKI Pastikan Perda Anti Bullying Jadi Prioritas 2026
-
Update Banjir Rob Jakarta: 17 RT Kepulaun Seribu Terdampak, 6 RT di Jakarta Utara Kembali Terendam!
-
Gelar Panggung Musikal di Sarinah, Aktivis Sebut Banjir Sumatera Tragedi Ekologis