Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) siang ini, Senin (26/8/2019) akan mengumumkan lokasi Ibu Kota baru. Menanggapi hal tersebut, Ketua MPR Zulkifli Hasan (Zulhas) justru meminta pemerintah terlebih dahulu menangani masalah yang ada di Papua dan Papua Barat.
Sebab kata dia, persoalan yang ada di Papua dan Papua Barat perlu penanganan serius dari Presiden Jokowi, kepala daerah, DPR, hingga penegak hukum.
"Saya sih mengatakan kita sekarang menghadapi teman teman di Papua. Coba lihat video video itu, itu perlu penanganan serius. Tidak hanya bapak presiden, seluruhnya, ya Bupati nya, DPR nya aparat penegak hukumnya," ujar Zulhas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (26/8/2019).
Zulkifli meminta Jokowi agar lebih fokus kepada persoalan di Papua. Mengingat, pengumuman lokasi Ibu Kota baru bisa dilakukan usai Jokowi dilantik sebagai presiden terpilih 2019-2024 pada 20 Oktober 2019 mendatang.
"Jadi fokus dulu ke situ (masalah Papua). Kan kalau habis dilantik nanti masih bisa kalau soal ibu kota," kata Zulkifli.
Terlebih lagi kata Zulhas, dunia internasional, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Melanesia ikut memantau perkembangan di Papua dan Papua Barat.
"Jangan lupa sekarang ada dunia internasional ada PBB, Melanesia, Afrika semua itu," ucap dia.
Karena itu kata dia penanganan serius terhadap Papua penting. Ia pun mengingatkan agar pemerintah Indonesia belajar dari negara seperti Uni Soviet dan lainnya.
Menurut Zulhas, bahaya jika Papua dan Papua Barat terus menyerukan keinginan untuk memerdekakan diri akibat buntut dari rentetan peristiwa terkait rasime.
Baca Juga: INDEF: Pemindahan Ibu Kota Baru Tak Merangsang Pertumbuhan Ekonomi Nasional
"Semua itu saya kira penting sekali penanganan. Kalau ada apa-apa dengan Papua gimana coba? Kita pelajaran dari Rusia dan lain-lain, jadi itu penting," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional