Suara.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, mengatakan pihaknya masih menangani kasus mati liatrik massal di sejumlah wilayah di Pulau Jawa beberapa waktu lalu.
Dedi menjelaskan, tim investigasi yang sebelumnya sudah dibentuk untuk mecari tahu penyebab utama mati listrik massal tengah melakukan uji ilmiah.
"Saksi ahli yaitu Doktor Rizal masih harus lakukan uji ilmiah terhadap beberapa lokasi (pembangkit listrik), untuk mendalami faktor penyebab blackout," kata Dedi di Mabes Polri, Senin (26/8/2019).
Untuk itu, Polri belum dapat memaparkan kajian ilmiah tersebut secara lengkap ke publik. Sebab, tim investigasi akan menyampaikan kajian tersebut secara komperhensif dan tak ingin terburu-buru.
"Secepatnya, kalau sudah ada hasil komprehensif dari tim. Karena pengumuman bukan diagnosa awal tapi hasil komprehensif dari tim investigasi, karena banyak lokasi yang harus didalami dari hulu ke hilir," katanya.
"Dari tim IT ini perlu waktu ya, soalnya ada alat-alat yang harus diuji," Dedi menambahkan.
Kekinian, tim investigasi masih mendalami penyebab mati listrik massal tersebut. Oleh karena itu, belum ada pembicaraan yang mengarah kepada unsur tindak pidana suatu pihak.
"Belum mengarah ke unsur pidana, fokus utama ke penyebab blackout. Penyebab blackout tidak faktor tunggal, tapi multifaktor maka perlu waktu pedalaman yang lama," kata Dedi.
Baca Juga: Mau Tahu Besaran Kompensasi PLN Imbas Mati Listrik Massal? Cek di Sini
Berita Terkait
-
PLN Kembali Digugat karena Mati Listrik Massal
-
Menteri BUMN Rini Soemarno Baru Minta Maaf soal Mati Listrik Massal PLN
-
Bentuk Tim Investigasi Listrik Padam Massal, Ombudsman: Beda dengan Polri
-
Ganti Rugi, PLN Kasih Diskon Tagihan Listrik Konsumen Bulan Agustus
-
Investigasi Listrik Padam Massal, PLN: Kami Butuh Pakar Luar
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?