Suara.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengkritik pengadaan pin emas untuk Anggota DPRD Kabupaten/Kota dan Provinsi, hingga ke anggota DPR RI periode 2019 - 2024. Mereka sampai menjual pin berbahan kuningan yang lebih murah.
Ketua DPW PSI DKI Jakarta Rian Ernest mengatakan pengadaan pin emas tersebut tidak efisien dan tidak memiliki dasar argumentasi yang jelas. Ia menyebut pemberian pin emas juga tidak bisa menjamin kinerja dewan lebih baik.
"Pin emas jelas tidak ada hubungan sama sekali dengan kinerja. Apalah arti pin emas jika hasil kerjanya ternyata berkarat. Berbagai lembaga survei sepanjang tahun 2017-2019 menunjukkan kepercayaan publik terhadap lembaga DPR dan DPRD sangat buruk," kata Rian Ernest di Kantor DPP PSI, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Selasa (27/8/2019).
Oleh karena itu, PSI berinisiatif berjualan pin keanggotaan dewan yang terbuat dari kuningan dan jauh lebih murah yakni sebesar Rp 50 ribu. Mereka menamai gerakan ini Ganti Pin Emas (Gemas).
Rian menyebut pin yang dijual mereka bisa dibeli oleh anggota dewan dari partai mana saja, tidak hanya kader PSI.
"Bagi yang membutuhkan bisa mengirimkan contoh pin di daerah masing-masing ke email sekretariat@psi.id," terangnya.
Dana dari hasil penjualan tersebut kata Rian, akan disumbangkan ke masyarakat atau kelompok yang menbutuhkan.
Polemik Pin emas ini mendapat tanggapan pro-kontra dari para anggota DPRD Jakarta. Pemberian pin ini dianggap PSI terlalu berlebihan karena menggunakan bahan emas.
Anggota dewan dari PAN diimbau untuk menggunakannya setelah rakyat Jakarta sejahtera. Sementara PDIP mengaku tetap akan menerimanya.
Baca Juga: Contek Era Ahok, PSI Buka Posko Pengaduan Warga di DPRD DKI
Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Jakarta Muhammad Yuliadi menerangkan nilai anggaran untuk pin emas anggota DPRD Jakarta periode 2019 - 2022 itu mencapai Rp 1,3 miliar.
Masing-masing anggota dewan parlemen Kebon Sirih akan diberikan dua pin dengan berat total 12 gram.
Berita Terkait
-
Mau Main Berdua, Anies Berharap Anggota DPRD Jakarta Baru Cepat Pilih Wagub
-
Tolak Pin Emas DPRD, PSI Minta Dibelikan Pin Kuningan di Pasar Senen
-
Pin Emas DPRD DKI Dibagikan Hari Ini, PSI Tidak Dapat
-
Contek Era Ahok, PSI Buka Posko Pengaduan Warga di DPRD DKI
-
Anggota DPRD DKI Jakarta yang Terhormat Dapat Pin Emas 12 Gram Hari Ini
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Gerindra Tagih Pramono Anggaran Perbaikan SDN 01 Pulau Harapan: Jangan Cuma Janji!
-
Perti Dukung Penuh Kebangkitan PPP di Bawah Kepemimpinan Mardiono
-
KPK Buka Penyelidikan Baru, BPKH Klarifikasi Soal Layanan Kargo Haji
-
Siap Diperiksa Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Cs Yakin Tak Ditahan: Silfester Saja Masih Bebas!
-
Pulihkan Nama Baik, Presiden Prabowo Beri Rehabilitasi Dua Guru Korban Kriminalisasi Asal Luwu Utara
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur