Suara.com - Seiring ramainya kabar pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur, beredar video lawas Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang memberikan tanggapannya.
Saat itu, Ahok masih menjabat menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Joko Widodo (Jokowi).
Dalam video berdurasi 2.13 detik yang tersebar di jagat Twiter, terlihat Ahok yang tengah diwawancari dalam acara Warga Bertanya Jokowi dan Ahok Menjawab.
Mulanya, presenter membacakan pertanyaan dari warganet soal pemindahan ibu kota.
"Menurut Pak Jokowi dan Ahok, perlukan pemindahan ibu kota ke tempat lain? Atau menunggu Jakarta menjadi megapolitan yang crowded? Ada lagi 'Apakah Bapak setuju jika ibu kota dipindahkan? Atau Bapak berpikir bahwa Jakarya masih layak menjadi ibu kota?' " tanya presenter.
Seketika Ahok yang kini populer disapa BTP langsung menjawab. Ia mengaku keputusan tersebut tergantung pemerintah pusat.
Meski begitu, ia tidak menyetujui keputusan itu karena baginya tidak solutif. Selain menghambur-hamburkan uang juga tidak bisa mengatasi kemacetan.
"Saya kira kalau soal pindahkan ibu kota tergantung pemerintah pusat dan DPR. Kalau buat saya, rakyat kita masih susah, kalau buat saya pribadi, untuk apa habisin Rp 800 triliun hanya untuk mengatasi gara-gara sini macet, lalu ibu kota pindah padahal bikin loopline kereta api cuma Rp 30 triliun," terang Ahok.
Lebih lanjut Ahok menyebut pemindahan ibu kota justru menimbulkan masalah baru. Jadi lebih baik meluncurkan kebijakan di bidang transportasi daripada lari dari masalah.
Baca Juga: Contek Era Ahok, PSI Buka Posko Pengaduan Warga di DPRD DKI
"Jadi kan ini bukan karena ada masalah lalu lari dari masalah gitu lho, itu pendapat saya. Kalau sini macet ya diatasi dong macetnya. Bukan berarti lalu bikin proyek yang lebih berapa ratus triliun. Itu juga masalah baru lagi. Lebih cepat di sini kok. Kalau saya, lebih gampang gimana? Beli aja bus yang banyak kalau pemerintah pusat mau bikin lancar. Kasih bus gratis," terang Ahok.
"Satu tahun paling 1 T atau 2 T. Pasang ERP mobil lewat bayar. Kalau ERP Rp 50.000, satu mobil lewat saja, 20 hari sudah Rp 1 T. Setahun Rp 12 T, bikin loopline kereta api langsung nyenggol dari Tangerang-Bogor ke Bekasi. Itu lebih cepat dan realistis. Itu cepat sekali kalau pemerintah mau bangun seperti itu, di bawah 5 tahun," imbuhnya.
Sama seperti pendapat sebelumnya, Ahok pun menyerahkan urusan pemindahan tersebut kepada Pemerintah Pusat.
"Enggak tahu. Itu wilayah pusat ya," ujar Ahok di gedung DPRD Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (26/8/2019).
Saat ditanya apakah keputusan Presiden Jokowi tersebut sudah tepat, Ahok enggan menjawab. Ia hanya mengatakan itu rencana lama.
"Saya kira itu keputusan lama sebetulnya," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Polisi Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Dicekal: Bukan karena Risiko Kabur, Tapi...
-
Roy Suryo 'Disikat' Polisi, Dicekal ke Luar Negeri Malah Cuma Senyum: Misi di Australia Beres!
-
KPK Ungkap Alasan Bobby Nasution Belum Dihadirkan di Sidang Korupsi Jalan Sumut
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa Kasus Korupsi Jalan, ICW Curiga KPK Masuk Angin
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan
-
PAD Naik Drastis, Gubernur Pramono Pamer Surplus APBD DKI Tembus Rp14 Triliun
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota
-
Selidiki Kasus BPKH, KPK Ungkap Fasilitas Jemaah Haji Tak Sesuai dengan Biayanya
-
Ada Terdakwa Perkara Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina Tersandung Kasus Petral, Ada Riza Chalid?
-
Skandal Korupsi Ekspor POME: Kejagung Periksa 40 Saksi, Pejabat dan Swasta Dibidik
-
Polisi Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Dicekal: Bukan karena Risiko Kabur, Tapi...
-
Misteri Diare Massal Hostel Canggu: 6 Turis Asing Tumbang, 1 Tewas Mengenaskan
-
Lapor ke Mana Pun Tak Direspons, Kisah Wanita Korban Eksibisionisme yang Ditolong Damkar Benhil