Suara.com - Dinas Perhubungan DKI Jakarta menyarankan pada pemilik kendaraan pengangkut barang untuk mengganti plat mereka dengan warna kunung. Hal ini bertujuan agar mobil pengangkut barang tidak kena aturan plat nomor ganjil genap di sejumlah ruas jalan di Jakarta.
Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan apabila mereka tidak mau mengganti plat nomor kendaraan dari hitam ke kuning maka bisa memanfaatkan waktu jeda peraturan ganjil genap. Waktu yang tidak terkena ganjil genap adalah pukul 10.01 sampai 15.59 WIB dan 22.00 sampai 05.59 WIB.
"Kan sudah ada waktu untuk diberikan mereka lewat, kita hanya mengatur dari jam 06.00 - 10.00 dan 16.00 sampai 21.00 WIB," ujar Syafrin di taman sepeda melawai, Jakarta Selatan, Selasa (27/8/2019).
Syafrin kemudian meminta pada pemilik angkutan barang agar menyesuaikan dengan waktu ganjil-genap jika kendaraannya tidak memenuhi syarat aturan itu.
Ia menganggap banyak waktu yang bisa dimanfaatkan untuk mengirimkan barang pada siang atau malam hari.
"Dia bisa masuk melakukan pengaturan internal seperti apa mekanisme distribusi," jelasnya.
Namun jika pengoperasian mobil angkutan itu rutin dan harus dilakukan meskipun pada jam ganjil-genap, maka pemilik mobil diminta menggantinya menjadi plat kuning. Menurutnya perubahan plat pada angkutan barang sudah sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Kalau itu memang rutin jadi angkutan barang harusnya dilakukan balik nama jadi plat kunjng sehingga rutin bisa melintas kemana," pungkasnya.
Baca Juga: Podcast Suara Pasti Trendi #Episode3: Perluasan Ganjil Genap Bakal Efektif?
Berita Terkait
- 
            
              Ogah Melanggar Putusan MA, Dishub Serahkan Penandaan Taksi Online ke Polisi
- 
            
              Pengusaha Minta Mobil Listrik Kebal Ganjil Genap dan Gratis Parkir di Mall
- 
            
              Gelar Polling, Unggahan Vlogger Ini Kuak Sebab Ganjil-Genap Tak Efektif
- 
            
              Podcast Suara Pasti Trendi #Episode3: Perluasan Ganjil Genap Bakal Efektif?
- 
            
              Uji Coba Ganjil-genap Sepekan Diklaim Turunkan Polusi Udara 20 Persen
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Bongkar Habis! Mahfud MD Beberkan Kejanggalan di Balik Proyek Kereta Cepat Whoosh Era Jokowi
- 
            
              Jadi Penyebab Banjir di Jati Padang, Pramono Minta Tanggul Baswedan Segera Diperbaiki
- 
            
              Jakarta Siaga 25 Hari ke Depan! Waspada Cuaca Ekstrem dan Banjir Mengintai
- 
            
              Bobby Nasution Temui Guru Honorer Saling Lapor Polisi dengan Ortu Siswa, Dorong Penyelesaian Damai
- 
            
              Pemprov DKI Bakal Berikan Santunan Korban Pohon Tumbang, Ini Syaratnya
- 
            
              Isu Pork Savor yang Beredar di Media Sosial, Ajinomoto Indonesia Tegaskan Semua Produknya Halal
- 
            
              46 Anak SMP Nyaris Tawuran, Janjian via DM Berujung Diciduk Polisi
- 
            
              Roy Suryo Soroti Perayaan Sumpah Pemuda ala Gibran: Sungguh Membagongkan!
- 
            
              Pekan Terakhir BBW Jakarta 2025: Pesta Buku, Keceriaan Keluarga, dan Bawa Pulang Mobil Listrik
- 
            
              Pramono Buka Luas Ruang Inovasi, Pengamat: Patut Diapresiasi