Suara.com - Peneliti dan pendiri Sekolah Ekonomi Demokrasi (SED), Hendro Sangkoyo alias Yoyok, mengatakan dasar rencana pemerintah terkait pemindahan ibu kota masih terlalu dini.
Yoyok menilai pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur bukan prioritas utama yang harus menjadi perhatian pemerintah Jokowi.
Menurut Yoyok, masih banyak persoalan lain yang mestinya menjadi fokus perhatian dari pemerintah ketimbang merencanakan pemindahan ibu kota. Misalnya, persoalan ekonomi dan ekologis.
"Apakah ini masalah prioritas nomor satu untuk bangsa Indonesia?. Masalah (bangsa Indonesia) banyak sekali gitu ya, dan saya kira kita mesti menaruhnya di dalam konteks itu. Jadi enggak sibuk dengan pindah atau tidak pindah atau kenapa sekarang, segala macam saya kira itu persoalan sekunder," kata Yoyok saat ditemui di Kantor Bappenas, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (27/8/2019).
Yoyok menganggap istilah pemindahan ibu kota seakan-akan telah menjadi tren. Padahal rencana pemindahan ibu kota dinilai bukanlah hal yang dianggap harus segera diwujudkan.
"Sebetulnya urgensi terpenting untuk pengurus publik, jadi hajat hidup orang banyak sosial demand itu apa? Kerusakan lingkungan itu skalanya tidak main-main, Kalimantan dalam tempo 40 tahun dari 1972 sampai 2010 sepertiga luas daratannya dinyatakan bangkrut sebagai ekosistem," ungkapnya.
"Ini prioritas apa enggak? Bukan karena Jakarta udah jelek lalu pindah. Indonesia dong, ini kan pemerintah pusat," imbuhnya.
Lebih lanjut, jika alasan pemerintah memindahkan ibu kota lantaran DKI Jakarta dinilai terlalu terbebani itu sah saja. Hanya, kata dia, apakah hal itu menjadi prioritas utama bagi bangsa Indonesia atau tidak.
"Ya itu betul bisa saja, tetapi itu apakah persoalan primer prioritas nomor satu apa enggak? Itu poin saya," tandasnya.
Baca Juga: 3 Berita Menarik: Jakarta Kota Diabetes, Pesan Pakar Kesehatan untuk Jokowi
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
DNA Dikirim ke Jakarta, Tim DVI Kerja Maraton Identifikasi 6 Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny
-
Siapa Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem, Doktor Harvard dan Aktivis '66, Turun Gunung ke Pengadilan
-
Buka SPEKIX 2025, Mendagri: Ruang Merayakan Keberanian dan Kreativitas Anak Istimewa
-
Siapa Pengasuh Ponpes Al Khoziny? Publik Ramai-Ramai Tuntut Tanggung Jawab
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny, Prabowo Perintahkan Audit Total Bangunan Pesantren Se-Indonesia
-
Angkat Para Santri Korban Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Seberapa Kaya Cak Imin?
-
Sudah 37 Jenazah Ditemukan di Reruntuhan Al Khoziny, Tim SAR Hadapi Ancaman Penyakit dan Beton
-
Berapa Anak Cak Imin? Angkat Santri Korban Reruntuhan Al Khoziny Jadi Anak
-
Korban Ambruknya Gedung Ponpes Al Khoziny Terus Bertambah, Tim SAR Sudah Temukan 37 Jenazah
-
Janjian Ketemu Makan Siang, Istana Ungkap Isi Pembicaraan Prabowo - Jokowi di Kertanegara