Suara.com - Eks anggota Presidium Alumni (PA) 212, Faizal Assegaf menyindir usul Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR )Fadli Zon yang meminta Presiden Jokowi blusukan ke Papua.
Hal itu disampaikan lewat cuitan akun Twitter @faizalassegaf. Faizal Assegaf meminta Fadli Zon untuk berhenti mendesak Jokowi.
Sebab tanpa didesak, orang nomor satu di Indonesia sudah punya rencana untuk datang ke Papua untuk mengatasi kerusuhan yang terjadi.
"Bung @fadlizon ga usah ngotot Presiden harus ke Papua, tanpa desakan anda pun, JKW tentu sudah punya jadwal ke sana," tulis @faizalassegaf, Minggu (1/9/2019).
Lebih lanjut, eks anggota PA 212 pun menuding bila desakan Fadli Zon justru menunjukkan gaya oposisi yang norak.
Gaya itu pun kian memperlihatkan bahwa mereka yang tidak pro pemerintahan Jokowi frustrasi menghadapi segala keputusan presiden.
"Ga usah ugal-ugalan dengan gaya politik norak oposisi. Cara demikian justru menunjukkan anda dkk, makin frustrasi hadapi lakon JKW yang elegan dan matang dalam bertindak," imbuh @faizalassegaf.
Sementara itu, sebelumnya Fadli Zon mengunggah cuitan dirinya yang menyarankan Presiden Jokowi blusukan ke Papua. Kedatangan Presiden Jokowi di sana diklaim bisa meredam gejolak yang terjadi akibat kasus rasisme di Jawa Timur beberapa waktu lalu.
"Sebaiknya P @jokowi segera 'blusukan' ke Papua. Ini waktu yang tepat untuk berdialog dengan masyarakat Papua," kicau @fadlizon, Kamis (29/8/2019).
Baca Juga: Unggah Video Yahya Waloni Ancam Banting Orang, Eks PA 212: Kok Gitu sih?
Berita Terkait
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Penggaung Jokowi 3 Periode Masuk Kabinet Prabowo, Rocky Gerung: Qodari Konservatif, Tak Progresif!
-
Bikin Riuh, Dito Ariotedjo Tiba-Tiba Tanya Ijazah Erick Thohir ke Roy Suryo
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah
-
5 Fakta Menarik M Qodari, Penggagas Jokowi 3 Periode Kini Jadi Kepala Staf Kepresidenan Prabowo
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'