Suara.com - Politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menyuarakan pendapatnya terkait rumah DP Rp 0 yang disebut terlalu sempit.
Melalui akun jejaring sosial Twitternya @FerdinandHaean2, Ferdinand mengkritisi hunian yang disebut hanya memiliki luas 1,8 meter.
Pemerintah provinsi DKI Jakarta dinilai keterlaluan bila terbukti memberikan hunian Rp 0 dengan ukuran tersebut.
Menurut Ferdinand Hutahaean, hunian itu terlalu sempit dan tak layak huni bagi manusia apalagi untuk dua orang karena minim sirkulasi udara.
"Beneran ini cuma 1,8 meter ? Kalau benar ya keterlaluan Pemda DKI Jakarta. Kamar 1,8 meter di rumah susun seperti itu akan sangat pengap, udara sesak, oksigen kurang. Bahaya untuk ditinggali oleh manusia apalagi 2 orang. Beda bila di rumah yang terbuka bukan flat, sirkulasi udara bagus," cuit @FerdinandHaean2.
Cuitan politikus Partai Demokrat itu merupakan tanggapan dari ocehan pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda.
Sebelumnya, Abu Janda memprotes hunian Rp 0 yang menurutnya lebih kecil dari Rumah Sangat Sederhana (RSS). Dengan kondisi tersebut, hunian itu lebih layak disebut RS14.
"Maaf pak @aniesbaswedan, ada keluhan Hunian DP 0 persen kamar terlalu kecil, masa cuma 1,8 meter pak? lebih kecil dari RSS ini mah pak..kalo begini namanya 'RS14'. RS14 = Rumah Sangat Sangat Sederhana Sehingga Senggama Sambil Selonjoran Serasa Sulit Sementara Setiap Saat Selalu Setor," tulis @permadiaktivis, Selasa (3/9/2019).
Diketahui, pembangunan tahap pertama program Samawa itu telah diselesaikan Anies dan diadakan serah terima kunci pada Sabtu (31/8/2019)
Baca Juga: Abu Janda Sindir Rumah DP 0 Rupiah Terlalu Kecil, Kasih Singkatan RS14
Sementara, setelah pendaftaran rumah DP 0 ini dinyatakan berakhir pada November lalu, ribuan orang mengikuti rangkaian tes dan uji syarat agar bisa memiliki hunian ini.
Pada seleksi tahap terakhir, 220 orang resmi dinyatakan lolos sebagai kriteria pemilik rumah. Jika sesuai syarat, para pemilik ini memiliki kisaran penghasilan Rp 4 - 8 juta.
Berita Terkait
-
Abu Janda Sindir Rumah DP 0 Rupiah Terlalu Kecil, Kasih Singkatan RS14
-
Bos Taksi Malaysia Salahkan Indonesia, Ferdinand: Ada Benarnya
-
Prabowo Punya Tanah di Ibu Kota Baru RI? Politikus Demokrat Bilang Begini
-
Pelajar Papua Minta Perlindungan ke Ormas Ini, Abu Janda Bongkar Faktanya
-
Politikus Demokrat Serang Cuitan Tengku Zul soal Oknum Pemecah Belah
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?