Suara.com - Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis mengatakan pihaknya bakal memanggil beberapa kementerian terkait adanya pemblokiran akses internet hingga pembatasan kunjungan orang asing di Papua dan Papua Barat.
Menurut Abdul, Komisi I DPR RI akan memanggil di antaranya Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menkominfo Rudiantara, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Panglima TNI Marsekal Hado Tjahjanto, hingga BIN. Pemanggilan itu direncanakan akan dilakukan pada Kamis (5/9/2019).
"Saya mendukung seluruh langkah yang diambil pemerintah, namun terlebih lagi nanti kami akan panggil Menteri Luar Negeri untuk bisa menjelaskan permasalahan ini. Karena masalahnya cukup kompleks, maka kami akan rapat pada hari Kamis dengan Panglima TNI, Menhan, Menlu, BIM, dan Menkominfo. Sekalian karena kemarin di sana ada pemblokiran akses sosial media," ujar Abdul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (3/9/2019).
Ia menuturkan pemanggilan tersebut ditujukan untuk menggali keterangan tentang kebijakan pemblokiran akses internet hingga kebijakan lainnya yang menyangkut masalah Papua. Baru setelahnya, Komisi I akan memberikan rekomendasi.
"Kami besok akan pertanyakan, kami akan lihat besok penjelasan Menkominfo seperti apa kami akan bisa menilai. Kami kan enggak bisa menilai dari luar, kami sebagai mitra Komisi I Menkominfo akan kita minta keterangannya, baru setelah itu Komisi I akan melihat dan memberikan rekomendasi," tandasnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto membenarkan ada empat orang warga negara Australia yang dideportasi lantaran kedapatan menyaksikan demonstrasi yang dilakukan orang asli Papua (OAP).
Diketahui keempat WN Australia tersebut ialah Baxter Tom (37), Davidson Cheryl Melinda (36), Hellyer Danielle Joy (31), dan Cobbold Ruth Irene (25).
Wiranto menuturkan, akibat dari keterlibatan empat WNA itu, pemerintah juga telah membatasi kunjungan orang asing ke Bumi Cendrawasih. Kebijakan pembatasan itu diambil usai dirinya menggelar rapat bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
"Sudah begini, jadi kemarin pada saat rapat dengan menteri luar negeri dan sudah memastikan bahwa sekarang tidak leluasa kita buka dalam keadaan seperti ini. Papua, Papua Barat tidak kita buka seluas-luasnya kepada kedatangan orang asing di sana," kata Wiranto di Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (2/9/2019).
Baca Juga: Update Situasi Papua Terkini: Tak Ada Demonstrasi di Jayapura
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Kerusuhan di Papua, Benarkah Ada Masjid Dibakar?
-
Beny Wenda Disebut Jadi Dalang Rusuh Papua, Politisi PD: Dia Makin Populer
-
Wiranto Janji Tarik Pasukan dan Pulihkan Internet di Papua, Tapi...
-
Sebut Ada Keterlibatan Asing di Kerusuhan Papua, Begini Penjelasan Polisi
-
Bisa Saja Ditambah, Polri Belum Rencanakan Tarik Pasukan dari Papua
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
Terkini
-
Wanti-wanti Pejabat PKS di Pemerintahan Prabowo, Begini Pesan Almuzzammil Yusuf
-
Dishub DKI Pastikan Tarif Transjakarta Belum Naik, Masih Tunggu Persetujuan Gubernur dan DPRD
-
Jakarta Jadi Tuan Rumah POPNAS dan PEPARPENAS 2025, Atlet Dapat Transportasi dan Wisata Gratis
-
Cuaca Jakarta Hari Ini Menurut BMKG: Waspada Hujan Sepanjang Hari Hingga Malam
-
Sopir Angkot Cegat Mikrotrans JAK41 di Velodrome, Dishub DKI Janji Evaluasi Rute
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi