Suara.com - Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK kembali merespons status Febri Diansyah yang dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas tuduhan menyebarkan berita bohong atau hoaks oleh seorang mahasiswa bernama Agung Zulianto pada Rabu (28/8/2019) lalu.
Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang mengatakan hal yang menimpa Febri selaku Jubir KPK bukan kasus pertama kali yang dialami pegawai di lembaga antirasuah tersebut. Sebelumnya, penyidik KPK Novel Baswedan bahkan menjadi korban penyiraman air keras hingga membuat mata kirinya cacat.
"Ya enggak apa-apa, KPK memang harus di-challenge. Orang yang tidak mau di-challange itu jangan masuk KPK," kata Saut kepada wartawan di kompleks Kepatihan Kantor Gubernur DIY, Rabu (4/9/2019).
Saut menambahkan, pelaporan Febri Diansyah beserta dua pegiat antikorupsi lain, yaitu Direktur YLBHI Asfinawati dan koordinator ICW Adnan Topan Husodo ke polisi adalah ujian dan tantangan buat mereka.
"Jadi buat Febri kita anggap itu challenge buat dia dan saya pikir dia menyebarkan berita bohong apa sih," kata dia.
Lantaran itu lanjutnya, di internal KPK budaya disiplin dan budaya kritik wajib diterapkan setiap hari. Oleh karena itu ketika Febri mengkritik Pansel KPK dalam melaksanakan seleksi Capim KPK yang berujung pelaporannya ke polisi bukan hal yang baru.
"Di KPK, ada karyawan yang minjam helm enggak dikembalikan saja dipotong gajinya," kata Saut.
Kontributor : Rahmad Ali
Baca Juga: Soal Seleksi Capim KPK, Saut Situmorang: Itu Enggak Bisa Diatur-atur
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
Terkini
-
Transjakarta Tabrak Toko Akibat Sopir Kurang Konsentrasi, Satu Orang Luka-luka
-
SBY Bicara soal Demo 10 Hari Terakhir: Menyadarkan Kita Harus Jaga Dialog dan Kebersamaan
-
Kekayaan Bos Gudang Garam Terjun Bebas, Video Badai PHK Massal Viral!
-
Deodoran hingga Celana Dalam Delpedro Nyaris Disita Polisi, Lokataru: Upaya Cari-cari Kesalahan!
-
Geger Jaket Berisi Ratusan Butir Peluru di Sentani Jayapura, Siapa Pemiliknya?
-
Dikenal Licin, Buronan Asal Maroko Kasus Penculikan Anak Tertangkap usai Sembunyi di Jakarta
-
Prabowo Pertahankan Kapolri usai Ramai Desakan Mundur, Begini Kata Analis
-
Icang, Korban Congkel Mata di Bogor Meninggal Dunia
-
Gibran Dikritik Habis: Sibuk Bagi Sembako, Padahal Aksi Demonstrasi Memanas
-
Wajib Skrining BPJS Kesehatan Mulai September 2025, Ini Tujuan dan Caranya