Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan jika Twitter menjadi media sosial yang paling banyak digunakan pelaku penyebar hoaks tentang permasalahan di Papua dan Papua Barat.
Rudiantara mengatakan hoaks yang disebarkan melalui cuitan cenderung lebih masif jika dibandingkan dengan penyebaran hoaks melalui jaringan media sosial lainnya.
"Paling banyak Twitter, 90 persen lebih Twitter," kata Rudiantara di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (5/9/2019).
Berdasarkan hasil pemantauan Kemenkominfo, Rudiantara mengatakan penyebaran hoaks terkait Papua dan Papua Barat tidak hanya dengan bahasa Indonesia, melainkan berbahasa Inggris. Tak sedikit juga hoaks yang berbahasa Indonesia namun setelh ditelusuri bersumber dari luar negeri.
Rudiantara mengatakan ada sekitar 20 negara di Asia dan Eropa yang kedapatan ikut terlibat dalam penyebaran hoaks Papua dan Papua Barat.
"Itu kami lihat ada 20 negara, lebih dari 20 negara, lupa saya tepatnya 20 berapa negara yang memang tempat berasal mention. Jadi isu Papua ini bukan hanya isu domestik tapi ada juga dari internasional," kata Rudiantara.
Sebelumnya, Rudiantara mengatakan pihaknya menemukan sekitar 500 ribu URL (uniform resource locator) atau kanal yang terdeteksi menyebarkan berita bohong atau hoaks.
Rudiantara menyebut berita hoaks yang paling banyak disebar melalui media sosial Twitter.
"Sampai tanggal 1 (September 2019) kemarin, jumlah URL atau kanal yang digunakan untuk mengirim hoaks sudah 500 ribu lebih, yang paling banyak itu Twitter," ujar Rudiantara di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta pada Selasa (3/9/2019).
Baca Juga: Dewan Adat: Jakarta, Setop Sudutkan Rakyat Papua dan Alihkan Isu Rasisme
Karena itu, pihaknya langsung menutup 500 ribu URL tersebut. Ia menilai 500 ribu URL tersebut bertentangan karena menyebarkan hoaks.
"Jadi semua sampai 500 ribu lebih kami kumpulkan, kami minta untuk di-takedown. Karena jelas bertentangan kan," ucap dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Terima Laporan Danantara, Prabowo Percepat Kampung Haji dan Hunian Warga Terdampak Bencana
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum
-
Jangan Terjebak, Ini Skema Rekayasa Lalin Total di Sudirman-Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2026
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas