Suara.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan pemerintah masih mencari dasar hukum untuk memecah provinsi Papua dan Papua Barat. Sampai kini pemerintah masih menganalisanya.
Tjahjo mengatakan pemekaran itu berdasarkan permintaan dari tokoh-tokoh Papua dan Papua Barat yang datang ke Presiden Jokowi.
"Pemerintah tampung. Kami sedang cari dasar hukum untuk, karena itu kan keterkaitan dengan pemekaran dalam tanda petik provinsi, sudah diatur di UU tahun 1999 kalau nggak salah," kata Tjahjo di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (11/9/2019).
Sebelumnya, Jokowi bertemu sejumlah tokoh Papua di Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/9/2019). Tokoh Adat Papua yang juga Ketua DPRD Kota Jayapura Abisai Rollo yang mewakili tokoh Papua menyampaikan 10 poin aspirasi masyarakat Papua.
Pertama, tokoh Papua meminta adanya pemekaran kabupaten di lima wilayah adat di Provinsi Papua dan Papua Barat. Lalu Kedua, pembentukan Badan Nasional Urusan Tanah Papua.
"Saya perlu sampaikan beberapa hal yang dapat disampaikan oleh rombongan kita pada saat ini dari Papua dan Papua Barat. Menjadi catatan penting dalam pertemuan pada siang ini," ujar Abisai dalam pertemuan tersebut.
Kemudian ketiga, para tokoh Papua meminta adanya penempatan pejabat eselon 1 dan 2 di kementerian dan LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat dan Kelurahan).
Keempat, tokoh Papua meminta adanya pembangunan asrama nusantara di seluruh provinsi dan menjamin keamanan mahasiswa Papua.
"Kelima usulan revisi UU Otsus (otonomi khusus) dalam Prolegnas 2020. Keenam menerbitkan inpres untuk pengangkatan ASN (Aparatur Sipil Negara) honorer di tanah Papua," ujar Abisai.
Baca Juga: Disetujui Jokowi, Mendagri Bakal Cek Aturan Terkait Pemekaran Papua
Abisai juga meminta Jokowi melakukan percepatan pembangunan Palapa Ring Timur Papua serta mengesahkan Lembaga Adat Perempuan dan Anak Papua.
Tak hanya itu, Abisi juga meminta Jokowi untuk membangun Istana Presiden di Papua yaitu di Kota Jayapura.
Bahkan Abisai berjanji akan menyumbangkan tanah untuk dibangun Istana Presiden Republik Indonesia di Papua.
"Sehingga perjalanan bapak presiden ke Papua dirubah dari berkunjung ke Papua menjadi berkantor di Papua," katanya.
Dengan kebijakan memindahkan Istana ke Kalimantan, saya juga minta dengan hormat untuk membangun Istana Presiden Republik Indonesia di Papua. Sehingga bapak Presiden dalam lima tahun ini yang berkantor pertama di Istana Presiden di Papua," tandasnya.
Dalam pertemuan dengan sejumlah tokoh Papua, Jokowi didampingi Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Berita Terkait
-
Endus Keberadaan Veronica Koman, Polisi Minta Bantuan Konjen Australia
-
Disetujui Jokowi, Mendagri Bakal Cek Aturan Terkait Pemekaran Papua
-
GMKI Minta Pemerintah Bangun Monumen Anti Rasisme di Papua
-
Jokowi Akan Paksa BUMN Pekerjakan 1.000 Mahasiswa Papua yang Baru Lulus
-
Jokowi Setujui Pemekaran di Papua, JK: Ada Undang-Undangnya
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Parah! Jika JK Saja Jadi Korban, Bagaimana Rakyat Kecil? DPR Soroti Mafia Tanah di Kasus Jusuf Kalla
-
Polda Metro Jaya Tetapkan 8 Tersangka Kasus Fitnah Ijazah Jokowi, Termasuk Roy Suryo dan dr. Tifa
-
KPK Geledah Rumah Dinas Gubernur Riau, CCTV Disita!
-
Justru Setuju, Jokowi Santai Usulan Gelar Pahlawan Soeharto Tuai Protes: Pro-Kontra Biasa
-
Jawab Tantangan Krisis Iklim, Indonesia Gandeng The Royal Foundation di Rio 2025
-
Anggur Hijau Terkontaminasi Sianida Terdeteksi di Menu MBG, DPR Soroti Pengawasan Impor Pangan
-
KPK Ungkap Alasan Sekdis PUPR Riau Tak Berstatus Tersangka Meski Jadi Pengepul Uang Pemerasan
-
Belum Tahan Satori dan Hergun Tersangka Kasus CSR BI-OJK, Begini Ancaman Boyamin MAKI ke KPK
-
Polisi Bongkar Bisnis Emas Ilegal di Kuansing Riau, Dua Orang Dicokok
-
Muhammadiyah Tolak Keras Gelar Pahlawan, Gus Mus Ungkit 'Dosa' Soeharto ke Kiai Ponpes