Suara.com - Ketua DPR Papua, Yunus Wonda, meminta orang-orang atau tokoh yang selalu mengklaim diri sebagai perwakilan rakyat tanah Papua untuk berhenti melakukan tindakan mementingkan keuntungan pribadi.
Pernyataan Wonda itu menyusul adanya pertemuan 61 orang yang mengatasnamakan diri sebagai tokoh Papua dengan Presiden RI Jokowi di Istana Negara, Selasa (10/9/2019) kemarin.
“Kalau memang merasa tokoh, pada saat ada masalah, hadir di situ, baru bisa bilang ‘kami ini tokoh’. Jangan saat ada masalah, hilang, nanti sesudah aman, baru bawa diri. Tidak boleh begitu,” kata Yunus Wonda, seperti diberitakan Jubi.co.id, Rabu (11/9/2019).
Menurut Wonda, kalau mereka yang bertemu Jokowi itu benar-benar mewakili Papua, harusnya bisa menyampaikan inti permasalahan.
Faktanya, kata dia, dalam pertemuan itu sama sekali tak disinggung persoalan inti yang menyebabkan ratusan mahasiswa dari berbagai kota studi pulang ke Papua.
“Apakah mereka bisa hadir di tengah-tengah mahasiswa, dan mahasiswa akan menyambut mereka?” ujarnya.
Wonda mengatakan, siapa pun berhak dan boleh bertemu presiden. Namun, ia meminta agar semua pihak tak asal mengklaim sebagai perwakilan tokoh atau masyarakat Papua.
Ia juga mengingatkan pemerintah kalau ingin bertemu para tokoh Papua, harusnya mengundang semua tokoh dari lima wilayah adat di Papua dan dua wilayah adat di Papua Barat.
“Jangan mengundang kelompok-kelompok yang menamakan diri tokoh. Kalau hanya mewakili satu wilayah adat, tidak bisa diklaim seluruh tokoh Papua. Saya tidak melihat itu mewakili Papua. Aspirasi yang mereka sampaikan, juga tidak mewakili aspirasi masyarakat Papua,” ucapnya.
Baca Juga: Dukung Jokowi Bangun Istana di Papua, Lenis Kogoya: Kan Bagian dari NKRI
Tag
Berita Terkait
-
Keranda Mayat, Bendera Kuning hingga Karangan Bunga Berjejer di KPK
-
Fans Berat, Ria Irawan Berharap Dijenguk Jokowi di RSCM?
-
Dukung Jokowi Bangun Istana di Papua, Lenis Kogoya: Kan Bagian dari NKRI
-
Pancing Modal Asing, Jokowi Bakal Rapat soal Investasi Dua Hari Sekali
-
Istana Bantah Tuduhan Tokoh yang Diundang Jokowi Tak Wakili Rakyat Papua
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Pramono Anung soal WFA Akhir Tahun: Pelayanan Publik Tetap Jalan, Petugas Frontline Wajib Masuk
-
Tak Cuma Halau Banjir Rob, Pramono Anung Mau Sulap Tanggul Ancol Jadi Spot Wisata Baru
-
SPPG Dorong Efisiensi Produksi Massal dan Perkuat Ekonomi Pangan Lokal
-
Polda Metro Jaya Ungkap Jaringan Uang Palsu USD dan SGD, Ribuan Lembar Disita
-
Pemerintah Bangun SPPG sebagai Dapur Modern untuk Mendukung Program Makan Bergizi Gratis
-
BPOM Ingatkan Risiko Pangan Bermasalah, Ini Tips Aman Memilih Hampers Natal
-
BPOM Ungkap Peredaran Pangan Ilegal dan Kedaluwarsa Jelang Nataru, Nilainya Capai Rp 42 Miliar
-
Golkar Copot Musa Rajeckshah dari Ketua DPD Sumut, Sekjen Bongkar Alasannya
-
OTT KPK di Kalsel, Dua Orang Tiba di Gedung Merah Putih untuk Pemeriksaan Intensif
-
Bupati Bekasi Kena OTT KPK, Berikut 5 Fakta Penting Terkait Penangkapan Ade Kuswara Kunang