Suara.com - Dua warga negara asing asal Korea Selatan dan Rusia menerima anugerah Hassan Wirajuda Perlindungan Award (HWPA) 2019 dari Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Rabu (11/9), atas kontribusinya terhadap perlindungan warga negara Indonesia di luar negeri.
Hassan Wirajuda Perlindungan Award (HWPA) 2019 adalah yang kelima kalinya di gelar oleh Kementrian Luar Negri (Kemenlu). Penghargaan ini di buat sebagai apresiasi kepada para pejuang perlingdungan Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negri.
Dua WNA penerima HNWA 2019 itu adalah Lim Kyong Il, staf lokal di Kedutaan Besar RI untuk Korsel di Seoul, dan Valeriy A Rodchenko, Konsul Kehormatan RI di St. Petersbug, Rusia.
Lim dan Rodchenko datang langsung ke Jakarta untuk menerima penghargaan dari Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi.
Sebagai salah satu perwakilan penerima penghargaan HWPA, Lim mengatakan, penghargaan itu akan mendorong dirinya untuk lebih banyak membantu tenaga kerja Indonesia yang mengalami kesulitan di Korsel.
"Kita usahakan kerja rajin melindungi WNI. Dalam dua sampai tiga tahun ke depan, Pemerintah Korea berencana menaikkan kuota (pekerja migran), karena perusahaan Korea senang dengan TKI atas kerja baiknya dan sangat sopan," kata Lim di atas podium.
Lim menerima penghargaan pada kategori pejabat dan perwakilan staf RI, sementara Rodchenko menerima anugerah HWPA untuk kategori mitra kerja perwakilan RI.
"Ini adalah tahun ke-5 kita melakukan acara ini degan tujuan yang sangat penting,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Hotel Bidakara, Pancoran, Rabu (11/9/2019) malam.
Menurut Retno, selain untuk mengapresiasi, acara ini juga bertujuan untuk membiasakan budaya berterimakasih, berkolaborasi dan munculnya budaya baru revolusi mental dalam merespon dengan cepat keluhan dari WNI.
Baca Juga: Daftar 17 Nama Penerima Penghargaan Hassan Wirajuda Award 2019
“Revolusi mental yang muncul dikalangan kita. Untuk merespon dengan cepat setiap keluhan, setiap masalah yang dihadapi oleh warga negara indonesia diluar negri, sehingga muncul sebuah kebanggan kalau bisa membantu. Dan saya kira itu merupakan budaya baru yang bagus,” ujar Retno.
Selain dua WNA, Kemenlu memberikan anugerah HWPA kepada tujuh warga Indonesia, dua perusahaan media, dua pemerintah daerah, dua lembaga non-pemerintah, dan dua instansi pemerintah.
Para penerima anugerah itu, antara lain Dubes RI untuk Brunei Darussalam Sujatmiko, Konjen RI di Kinabalu, Malaysia, Krishna Djelani; Atase Imigrasi KBRI Kuala Lumpur, Malaysia, Mulkan Lekat, Pejabat Fungsi Konsuler Mumbai, India, Andini Fitrilah, staf lokal KJRI Jeddah, Arab Saudi, Amat Fajri Mangkurejo, dan staf lokal KBRI Kuala Lumpur, Malaysia, Galuh Indriyati.
Lembaga pemerintah yang menerima penghargaan HWPA 2019, yaitu Direktorat Bina KUA dan Keluarga Sakinah Kementerian Agama dan KBRI di Kuala Lumpur, Malaysia.
Sementara itu, lembaga non-pemerintah yang dinilai Kemlu berjasa terhadap perlindungan WNI di luar negeri antara lain Indonesian Migrant Workers Union (IMWU) Belanda, dan Tenaganita Penang.
Untuk kategori pemerintah daerah, Kemlu menyerahkan anugerah HWPA 2019 kepada Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta dan Desa Lontar di Kabupaten Serang, Banten.
Berita Terkait
-
Daftar 17 Nama Penerima Penghargaan Hassan Wirajuda Award 2019
-
Ditanya Langkah Diplomatis Soal Benny Wenda, Begini Jawaban Kemenlu
-
Legislator Apresiasi Langkah Kemlu dalam Krisis Politik di Hongkong
-
Pengakuan Dono, Pemilik Motor yang Tiba-tiba Terbakar di Kemenlu
-
Keasyikan Nongkrong, Dono Tak Sadar Motornya Meledak di Kemenlu
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?
-
Muncul SE Kudeta Gus Yahya dari Kursi Ketum PBNU, Wasekjen: Itu Cacat Hukum!
-
Drone Misterius, Serdadu Diserang: Apa yang Terjadi di Area Tambang Emas Ketapang?
-
Wujudkan Kampung Haji Indonesia, Danantara Akuisisi Hotel Dekat Ka'bah, Ikut Lelang Beli Lahan
-
Banyak Terjebak Praktik Ilegal, KemenPPPA: Korban Kekerasan Seksual Sulit Akses Aborsi Aman
-
Sejarah Baru, Iin Mutmainnah Dilantik Jadi Wali Kota Perempuan Pertama di Jakarta Sejak 2008
-
Yusril Beri 33 Rekomendasi ke 14 Kementerian dan Lembaga, Fokus Tata Kelola Hukum hingga HAM Berat
-
Cerita Polisi Bongkar Kedok Klinik Aborsi di Apartemen Basura Jaktim, Janin Dibuang di Wastafel
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?