Suara.com - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) meraih penghargaan peringkat ke-3, di Konferensi Employment Permit System (EPS) 2019, Seoul Korea Selatan (Korsel). Penghargaan ini diterima BNP2TKI sebagai penyelenggara dan pelaksana proses penempatan program Government to Government (G to G) Korsel.
Direktur Pelayanan Penempatan Pemerintah BNP2TKI, Arini Rahyuwati menyatakan, BNP2TKI sebagai pelaksana penempatan pekerja migran Indonesia (PMI) Program G to G ke Korsel memperoleh penghargaan terbaik ke-3.
"BNP2TKI menerima penghargaan sebagai penyelenggara dan pelaksana proses penempatan tenaga kerja asing diantara 16 negara penempatan yang menempatkan tenaga kerja asing ke Korea Selatan," jelasnya, di Jakarta, Jumat (13/9/2019).
Menurutnya, ini merupakan wujud pencapaian BNP2TKI dalam memberikan pelayanan terbaik kepada PMI dan calon PMI, khususnya dalam proses penempatan program G to G ke Korea Selatan. BNP2TKI mengedepankan prinsip-prinsip pelayanan publik yang mudah, murah dan akuntabel.
Konferensi EPS dilaksanakan pada 8 - 9 September 2019, di Korsel. Kegiatan ini merupakan kerja sama yang telah terjalin selama 15 tahun, yang dilakukan antara negara penempatan tenaga kerja asing dengan pemerintah Korsel (sending countries institution), yaitu 16 negara.
Konferensi EPS dihadiri Presiden, Wakil Presiden dan Direktur Jenderal Tenaga Kerja Asing Human Resources Development of Korea (HRD Korea), Kementerian Tenaga kerja Republik Korea (MOEL), pimpinan dan perwakilan negara penempatan, Atase ketenagakerjaan negara penempatan, Korea Labour Institute, International Organization of Migration (IOM), International Labor Organization (ILO), akademisi, tenaga ahli, dan praktisi di bidang ketenagakerjaan di Korea Selatan.
Kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Korsel dalam penempatan PMI ke negara ini telah dilaksanakan sejak 2004.
Arini menambahkan, salah satu penilaian pada perolehan peringkat tersebut adalah entry period, yaitu waktu sejak calon PMI memperoleh kontrak kerja (standard labour contract) sampai dengan diberangkatkan bekerja ke Korea, yaitu rata-rata 22 hari.
"Indonesia lebih cepat dibandingkan negara-negara lain, dengan entry period rata-rata 48-55 hari,"jelasnya
Selain EPS, juga diselenggarakan EPS Forum yang merupakan pertemuan, diskusi dan pembahasan isu-isu terkini tentang pelaksanaan EPS di masing-masing negara penempatan, dengan HRD Korea dan stakeholder terkait.
Baca Juga: BNP2TKI Raih Terbaik II Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional
Pada kesempatan yang sama juga diselenggarakan Foreign Workers Festival, yaitu festival dan lomba performance dari perwakilan para pekerja migran di Korsel dari seluruh negara-negara penempatan.
Dalam kegiatan ini, lanjut Arini, Indonesia berhasil mendapatkan Juara I Best Performance, dengan menampilkan budaya asli Indoenesia, yaitu seni bela diri Pencak Silat dan kesenian Reog Ponorogo.
Proses penempatan program G to G Korsel dilaksanakan mulai dari pendaftaran hingga pemberangkatan, yang dilakukan secara transparan. Hingga Agustus 2019, 3.961 orang telah ditempatkan di Korsel.
Berita Terkait
-
Dapat Penghargaan Insinyur, Presiden Jokowi: Sepatutnya Bukan Saya
-
BNP2TKI Raih Terbaik II Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional
-
Jokowi Bakal Terima Penghargaan Tertinggi dari Organisasi Insinyur se-ASEAN
-
J&T Express Raih Penghargaan Indonesia Go Asean Champion
-
Peringati Hari Pelanggan Nasional, Lintasarta Luncurkan Contact Center
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
Terkini
-
Amandla! Awethu! Ini Makna Teriakan Prabowo dan Presiden Afrika Selatan
-
LPEI Buka Suara soal Kasus Korupsi Pemberian Kredit, Hormati Proses Hukum
-
Disentil Menkeu Purbaya Soal Dana Mengendap, KDM: Itu Kas Daerah, Bukan Deposito!
-
Pegawai Laporkan Kepala SPPG di Bekasi ke Polisi: Ngaku Dilecehkan, Dimaki hingga Dilarang Berhijab!
-
Ijazah Gibran Digugat Rp125 T, Posisi Wapres di Ujung Tanduk? Hensat: Ini Bahaya
-
Bappenas Soroti Urbanisasi Indonesia: Kota Tumbuh Tak Terkendali, Produktivitas Rendah
-
Gaduh Laporan 'Ujaran Kebencian' Bahlil, Golkar Panggil Pelapor: Siapa yang Suruh?
-
Kelamin Suami Dipotong Istri Gara-gara Chat, Korban Naik Motor Sendiri ke RSCM Bawa Potongannya
-
Pakai Kacamata Hitam, Begini Momen Prabowo Sambut Kunjungan Presiden Brasil Lula di Istana Merdeka
-
Klaim Air Pegunungan Cuma Iklan? BPKN Siap Panggil Bos Aqua, Dugaan Pakai Air Sumur Bor Diselidiki