Suara.com - Ketua Front Pembela Islam atau FPI DKI Jakarta, Habib Muchsin Alatas membantah akan ikut mengerahkan massanya di dalam aksi unjuk rasa mahasiswa yang menolak revisi undang-undang bermasalah seperti RKUHP dan RUU KPK.
Habib Muchsin dengan tegas mengatakan poster selebaran yang mengatasnamakan Dewan Perwakilan Pusat FPI DKI Jakarta di media sosial adalah hoaks.
"Hoaks, itu bukan (dari DPP FPI DKI), tidak, sampai saat ini kami belum melakukan apa-apa," kata Habib Muchsin saat dihubungi Suara.com, Senin (23/9/2019).
Namun dia mengklaim FPI akan selalu berada di setiap pergerakan mahasiswa yang menguntungkan rakyat.
"Ya yang pasti setiap pergerakan yang dilakukan oleh masyarakat khususnya para mahasiswa selama gerakan itu memberikan keuntungan rakyat indonesia, maka FPI selalu berada disitu," tegasnya.
Sebelumnya, di media sosial beredar poster yang mengatasnamakan DPP FPI DKI, poster itu bertuliskan "Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat, mengundang mahasiswa" untuk bergabung bersama ulama dan tokoh-tokoh nasional melakukan aksi Tolak Revisi UU KPK dan Tolak Revisi UU KUHP di depan gedung DPR RI, 23-24 September 2019.
Berita Terkait
-
Demo di Bogor, Viral Video Polisi Pukuli Pengunjuk Rasa
-
Sutradara: Jokowi Sedang Mencuri Masa Depan Jan Ethes dan Anak Indonesia
-
Soal Permintaan Jokowi Tunda Pengesahan RKUHP, Dahnil Anzar: Drama Presiden
-
Segera Dilantik Jadi Anggota DPR, Krisdayanti Resah dengan Revisi KUHP
-
Pasal Kolonial Kembali Dimuat RUU KUHP, YLBHI: Jangan Bodohi Publik
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Jeritan Hati Anak Riza Chalid dari Penjara: Ayah Saya Difitnah, Saya Bukan Penjahat Besar
-
Setuju TNI Jaga Kilang, Bahlil Bicara Sabotase dan Potensi Ancaman
-
Sindir Ada Pihak Tak Waras Beri Informasi Sesat, Rais Syuriyah Bawa-bawa Elite NU
-
KPK Sebut Belum Terima Salinan Keppres Rehabilitasi, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Batal Bebas Besok?
-
Heboh Isu Jokowi Resmikan Bandara IMIP, PSI: Ada yang Memanipulasi Fakta
-
Arya Daru 24 Kali Check In Hotel dengan Rekan Kerja, Polisi Didesak Dalami Jejak Vara!
-
DPR Desak Kemenkes Sanksi Tegas 4 RS di Papua yang Tolak Pasien Ibu Hamil
-
Gerindra Luncurkan Layanan Informasi Partai Berbasis AI, Kemenakan Prabowo Singgung Transparansi
-
RUU Kesejahteraan Hewan Maju ke DPR, DMFI: Saatnya Indonesia Beradab
-
Buntut Surat Edaran, PBNU Akan Gelar Rapat Pleno Tentukan Nasib Gus Yahya