Suara.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo mengatakan bahwa bom air saja kurang efektif untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan, terutama di kawasan lahan gambut.
Hal itu berdasarkan hasil operasi pengeboman air untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
"Sejauh ini penanganan dengan heli water bombing (bom air) ternyata tidak begitu efektif," katanya di Graha BNPB Jakarta, Senin (23/9/2019).
Menurut dia, BNPB selanjutnya akan melakukan operasi bom air di daerah dengan titik-titik api dengan skala kecil saja.
Doni menjelaskan pula bahwa penerapan teknologi modifikasi cuaca oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, dan BNPB dengan dukungan TNI dampaknya justru lebih signifikan dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan.
"Jumat yang lalu operasi modifikasi cuaca ini memberikan hasil yang cukup signifikan," katanya.
Doni menjelaskan bahwa operasi penerapan teknologi modifikasi cuaca itu berhasil memicu hujan di Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
Khusus di daerah Kalimantan Selatan, hujan turun karena pengaruh penebaran garam di Kabupaten Pulang Pisau. Hujan turun di sebagian wilayah Kota Martapura dan Banjarmasin pada Jumat (20/9) sore dan daerah lainnya pada Sabtu (21/9) dan Minggu (22/9).
Pada Senin pagi hujan juga turun di Kota Sambas, Kabupaten Sanggau, Kabupaten Melawi, Kabupaten Kubu Raya, dan Kota Pontianak di Kalimantan. Selain itu, hujan turun di Bengkalis, Riau.
Baca Juga: Waswas Bekas Karhutla Jadi Kebun Swasta, Jansen: BNPB, Bagi Peta Titik Api!
"Operasi teknologi modifikasi cuaca sudah dilakukan pada Minggu sore sehingga pagi tadi hujan," kata Doni.
Dalam upaya menanggulangi kebakaran hutan dan lahan, pemerintah juga telah mengerahkan sekitar 50 ribu personel darat serta 48 helikopter dan pesawat di enam provinsi. (Antara)
Berita Terkait
-
Polisi Tetapkan Sembilan Perusahaan Sebagai Tersangka Kebakaran Hutan
-
Kebakaran Hutan Jambi, Warga Keluar Pakai Senter di Siang Hari, Satu Tewas
-
Kebakaran Hutan, 500 Warga Kalimantan Barat Gugat Perusahaan dan Negara
-
Langit Jambi Berubah Kuning Kemerahan Akibat Asap Pekat Kebakaran Hutan
-
Akibat Kebakaran Hutan, Kondisi Siang di Jambi Seperti Planet Mars
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
Terkini
-
Jejak Karier Mentereng Mayjen Agustinus Purboyo, Kini Pimpin 'Pabrik' Jenderal TNI AD Seskoad
-
Apa Ketentuan Pengangkatan Honorer PPPK Paruh Waktu 2025? Ini Aturan KemenpanRB
-
Pramono Ungkap Fakta Baru Buntut Ledakan SMAN 72: Banyak Siswa Ingin Pindah Sekolah
-
Aksi Heroik 10 Anjing Pelacak K9, Endus Jejak Korban Longsor Maut di Cilacap
-
Finish 10K BorMar 2025 dalam 81 Menit, Hasto Kristiyanto Lampaui Capaian Pribadi: Merdeka!
-
Sriwijaya Ranau Gran Fondo 2025 Tegaskan Seruan Gubernur Herman Deru: Jaga Alam Demi Pariwisata
-
Masih Tunggu Persetujuan Orang Tua, SMAN 72 Belum Bisa Belajar Tatap Muka Senin Besok
-
International Parade Marching Carnival Sukses Digelar, Jember Siap Menjadi Pusat Event Besar
-
Hasto Kristiyanto Ikut Start 10K BorMar 2025: Mencari Daya Juang di Bawah Keagungan Borobudur
-
Daftar 11 Nama Korban Longsor Cilacap yang Berhasil Diidentifikasi, dari Balita Hingga Lansia