Suara.com - Viral di media sosial, pernyataan anak SMA, SMK dan STM sederajat di Bekasi terkait aksi unjuk rasa menolak RUU bermasalah.
Mereka yang mengatanamakan diri sebagai Gabungan Pelajar se-Bekasi menunjukkan sikap setelah melakukan demonstrasi pada Rabu (26/9/2019).
Para pelajar dari berbagai sekolah tersebut menyampaikan permohonan maaf kepada para mahasiswa dan warga yang terganggu atas kerusuhan yang terjadi.
Mereka mengaku tidak memiliki niatan untuk memperkeruh suasana. Aksi keributan yang terjadi semata-mata merupakan reaksi atas perlakuan aparat.
"Kami para pelajar, sebenarnya tidak ingin meluapkan kemarahan kami yang oleh aparat disebut sebagai "perusuh", jika aparat tidak memulai penyerangan kepada kami dan kami hanya melawan semampunya dengan sekuat tenaga yang kami punya," demikian bunyi pernyataan dari pelajar SMA sederajat se-Bekasi.
Pun soal unjuk rasa yang dilakukan, mereka mengaku atas kemauan sendiri setelah melihat berbagai unggahan di media sosial tentang ketidakadilan yang dilakukan DPR dan RUU yang menuai kontroversi.
Mereka juga ingin membantu menegakkan keadilan di Tanah Air supaya bisa bermanfaat dan tidak dinilai buruk oleh masyarakat.
"Kami ingin sekali membantu mengaspirasikan suara kami untuk keadilan, dan kami ingin mengubah tentang semua keburukan pelajar menjadi lebih baik dan berguna untuk masyarakat.
Di akhir pernyataan, Gabungan Pelajar se-Bekasi menjabarkan tuntutan dalam aksi unjuk rasa mereka, yang berbunyi sebagai berikut.
Baca Juga: Demo Mahasiswa dan Anak STM di Jambi, Polisi Temukan Bom Molotov
1. Tolak RKUHP, RUU Pertanahan, RUU Ketenagakerjaan, RUU Permasyarakatan, RUU Pertambangan Minerba.
2. Batalkan UU KPK dan UU SDA yang baru disahkan.
3. Sahkan RUU P-KS.
4. Hentikan kekerasan aparat kepada mahasiswa dan pelajar.
5. Tarik para aparat di Papua.
6. Pemerintah harus bertanggung jawab atas kebakaran hutan di Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan